REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Maskapai asal Belanda, Transavia membatalkan penerbangan ke tempat wisata terkenal di Mesir, Sharm el-Sheikh di semenanjung Sinai. Diduga, pembatalan itu karena ancaman keamanan.
Transavia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut ancaman tersebut. Namun stasiun televisi milik negara, NOS mengatakan, ancaman tersebut kemungkinan berupa serangan tembakan rudal oleh kelompok militan di Sinai.
"Kami menunda penerbangan ke Sharm el-Sheikh untuk dua pekan ke depan berdasarkan kajian risiko yang dilakukan oleh kelompok KLM (induk perusahaan Transvania)," kata juru bicara Marine Sluiter kepada AFP.
Stasiun televisi NOS mengatakan, badan Dutch National Counterterrorism and Security Coordinator (NCTV) telah memberitahu maskapai Transvania, kelompok militan di Sinai berencana menggunakan serangan rudal untuk menyerang pesawat yang melewati wilayah tersebut.
Kantor berita Belanda ANP juga melaporkan NCTV telah menerima laporan intelijen soal adanya kemungkinan serangan dari pasukan darat di wilayah Sinai.
Maskapai nasional Israel El Al pada bulan lalu juga mengubah rute ke resor pantai Eliat di Laut Merah karena persoalan keamanan. Sebuah rudal ditembakkan di Eilat dari Sinai pada Agustus. Namun senjata itu berhasil dihambat oleh sistem perlindungan udara Israel.