Kamis 17 Oct 2013 11:21 WIB

Cara WNI Rayakan Idul Adha di Norwegia

Kelompok tari Anak Indonesia di Oslo, Norwegia
Foto: Kemenlu RI
Kelompok tari Anak Indonesia di Oslo, Norwegia

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO--Suasana kebersamaan dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriyah di Norwegia meliputi warga Indonesia dan sekitar 200 Diaspora Indonesia di Norwegia yang digelar di Wisma Duta RI, Oslo, Norwegia.

"Kondisi cuaca musim gugur yang dingin dan mendung tidak mengurangi semangat mereka untuk merayakan hari besar ini dan memupuk tali silaturahmi, walaupun Idul Adha 1434 H ini jatuh pada hari kerja," ujar Sekretaris III KBRI Oslo Dyah Wisnu Kusumawardani kepada Antara London, Kamis (17/10).

Bertindak sebagai Iman sholat Ied K.H. Shafran, dan khotib Fathurrahman Yahya yang dalam khotbahnya, mengingatkan jamaah bersyukur kepada Allah atas rahmat karunianya dan mengkaji makna Idul Adha, antara lain dengan meneladani Nabi Ibrahim AS.

"Keberhasilan seseorang dapat diukur dari kerja keras, kesabaran, ketabahan dan pengorbanannya," ujarnya. Selain itu diingatkan pula bahwa kerukunan berbangsa dan bernegara akan terjadi jika terdapat musyawarah dan dialog, serta saling menghargai satu sama lain.

Dubes RI di Oslo Esti Andayani menyampaikan ucapan selamat Idul Adha 1434 H kepada masyarakat Indonesia di Norwegia, dan mengharapkan kesempatan ini menjadi ajang bersilaturahmi dan membina rasa kebersamaan dan kekeluargaan bagi Diaspora Indonesia di Norwegia, khususnya di Oslo dan sekitarnya.

Acara dilanjutkan dengan silaturahmi dan makan siang bersama diikuti Diaspora muslim maupun non-muslim, yang diundang untuk bergabung pada acara silaturahmi.Hidangan khas Indonesia, antara lain gulai kambing, ayam bakar, dan bihun goreng langsung diserbu oleh masyarakat, yang pada umumnya kangen dengan masakan Indonesia.

Perayaan Idul Adha 1434 H di KBRI Oslo ini mendapat sambutan sangat dari masyarakat, termasuk acara pengenalan website PPLN KBRI Oslo di mana panitia PPLN kemudian mendapatkan banyak pertanyaan dari masyarakat pada saat silaturahmi dan makan siang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement