REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kongres Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang anggaran untuk membuka kembali layanan pemerintah dan menaikkan batas atas penerbitan surat utang beberapa jam sebelum tenggat waktu habis. Pegawai pemerintahan AS pun diminta kembali bekerja.
Dalam jajak pendapat di senat sebelumnya, anggaran lolos dengan persetujuan 81 suara melawan 18 suara. Sementara di parlemen, 285 suara mendukung anggaran dan 144 suara lainnya menentang.
Kesepatan tersebut dicapai beberapa jam sebelum tenggat waktu untuk menaikkan batas penerbitan surat utang sebesar 16,7 triliun dolar AS habis. Undang-undang itu akan meningkatkan batas utang AS sampai 7 Februari. Selain itu, anggaran untuk pemerintah disepakati sampai 15 Januari mendatang.
Gedung Putih mengatakan pekerja federal harus kembali bekerja pada Kamis (17/10) ini. Namun, kesepakatan hanya memberi solusi sementara dan tidak memecahkan masalah anggaran yang menjadi pertentangan antara Partai Republik dan Demokrat.
Sesaat setelah jajak pendapat di senat, Rabu kemarin, Presiden Barack Obama mengatakan akan segera menandatangani rancangan undang-undang. "Kita harus keluar dari kebiasaan mengelola dalam krisis," ujar Obama dikutip BBC, Rabu.
Departemen Keuangan AS akan menggunakan upaya yang dibutuhkan untuk membayar anggaran sejak negara mencapai batas utang pada Mei lalu. AS sebelumnya terancam gagal bayar utang pada 17 Oktober ini karena tidak ada dana lagi untuk membayar utang dan obligasi.