REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Pemerintah Kenya akan memasang mikrochip di tanduk atau cula badak yang ada di negara itu dalam upaya membasmi perburuan. "Pemburu semakin canggih dalam melakukan tindakannya," ujar juru bicara Kenya Wildlife Service (KWS), Paul Udoto dikutip Emirates247, Kamis (17/10).
Menurutnya, pemasangan teknologi canggih penting untuk melawan pembunuhan satwa liar. Kenya memiliki lebih dari 1.000 badak. Chip kecil akan dimasukkan dan tersembunyi di tanduk. Chip dibuat dari ketarin, bahan yang sama seperti kuku atau rambut yang mengeras.
Lembaga World Wildlife Fund menyumbangkan chip serta lima alat scan dengan biaya 15 ribu dolar AS. Namun, melacak badah dan penyesuaian alat kemungkinan akan berbiaya lebih tinggi.
"Investigator akan dapat terhubung dengan kasus perburuan untuk mencari tanduk, ini merupakan bukti penting di pengadilan, memberikan konstribusi pada jaksa dalam mendorong hukuman bagi kriminal pemburu badak," ujar KWS dalam pernyataan.
Perburuan meningkat tajam di Afrika dalam beberapa tahun terakhir. Badak bukan satu-satunya yang diburu, semua kawanan gajah juga diburu untuk gading mereka. Konsumen tanduk berada di Asia yang percaya tanduk dapat menyembuhkan penyakit.