REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepolisian Resor Kota Surakarta menjaga ketat pertemuan tertutup antara tim pengawas Century dari anggota DPR RI dengan pejabat Pengadilan Negeri Surakarta di Solo, Kamis.
Ratusan personel anggota Polresta setempat yang menjadi pintu masuk di pengadilan negeri (PN) tersebut karena dengan kedatangan dua anggota DPR RI yang menjadi timwas Century disambut aksi demo ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penabung Surakarta (AMPS).
Seratusan orang AMPS sempat menduduki gerbang kantor PN Surakarta melakukan pengecekan setiap mobil yang hendak masuk ke kantor tersebut. Namun, timwas Century yang diwakili oleh Fahri Hamzah dari Fraksi PKS dan Candra Tirtawijaya (PAN) bisa masuk ke PN melalui pintu belakang dan keduanya langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat PN yang dipimpin oleh Kepala PN Surakarta, Herman Heller Hutapea.
Pada pertemuan tertutup tersebut akan membahas persoalan Bank Century yang kini berganti nama Bank Mutiara itu, dengan para nasabah yang terus berlaut-larut. Bahkan, pada pertemuan tersebut sempat terjadi keributan di luar ruangan karena tiga peserta yang berunjuk rasa bisa menyusup masuk ke PN.
Ketiga orang tersebut hampir memaksa masuk ke dalam ruangan pertemuan antara timwas Century dengan PN, tetapi berkat kesigapan petuga kepolisian mereka dapat diusir mundur.
Pada pengamanan antara Timwas dengan PN tersebut dipimpin oleh Kepala Polresta Surakarta AKBP Iriansyah untuk menenangkan para pengnjuk rasa yang menuntut ingin bertemu langsung dengan TImwas dari anggota DPR RI.
Pengunjuk rasa dari AMPS tersebut menolak kedatangan anggota Timwas ke PN karena diduga akan melakukan intervensi proses hukum terkait kasus Century. Timwas Century setelah selesai melakukan pertemuan dengan pejabat PB Surakarta, mereka langsung menemui pengunjuk rasa di depan kantor pengadilan setempat.
Menurut anggota Timwas DPR RI dari PKS Fahri Hamzah kedatangan timwas ke PN Surakarta hanya ingin menanyakan kasus Century sampai dimana, karena terus berlarut-larut tidak kunjung selesai.
"Saya akan menanyakan ke pejabat PN, dan juga akan menjelaskan kepada pengunjuk rasa di depan kantor PN," katanya.
Pihaknya datang ke Solo sebagai tim pengawas sesuai dengan hasil sidang paripurna DPR RI, terkait kasus Bank Century. Pihaknya akan menerima aspirasi masyarakat baik melalui surat atau datang langsung ke Jakarta di DPR RI soal kasus Centrury.
"Kami tidak mengintervensi masalah proses hukum, tetapi sebagai timwas kasus itu," katanya.