REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon tunggal Kapolri Komjen Sutarman berjanji akan mengedepankan aspek pengamanan Pemilu sebagai prioritas. Jenderal bintang tiga ini juga meluruskan terkait seluruh keraguan yang tersemat kepadanya akan poin netralitas di pemilu nanti.
"Saya tegaskan untuk kesekian kalinya. Jika saya dipercaya menjadi Kapolri, netralitas Polri saat Pemilu akan saya jaga," ujar Sutarman menjawab keraguan Komisi III di Gedung Senayan, Jakarta Kamis.
Sutarman mengatakan, dari awal ia sudah siap dengan tujuan dari diangkatnya Kapolri baru. Proses Pemilu yang dikhawatirkan penuh intrik akan Polri redam ketika nanti dia menjabat sebagai Tri Brata satu.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan, pengamanan Pemilu nanti akan dikemas dengan pemantapan situasi keamanan hingga terciptanya ketertiban masyarakat yang kondusif.
Dengan pengalamannya duduk sebagai motor Polri dalam mengatasi tindak pidana yakni menjadi Kabareskrim selama dua tahun, diharapkan itu semua dapat terwujud.
"Menjadi komitmen kami untuk menjamin keamanan nanti, tentu saja netralitas itu pun akan saya jaga," tegas Sutarman.
Tanda tanya atas sikap netralitas Sutarman di Pemilu 2014 nanti cukup berlogika. Pada dasarnya, Sutarman ditunjuk oleh presiden yang memiliki latar belakang politik.
Sutarman sendiri hampir pasti menjadi Kapolri mengingat hanya satu nama yang diajukan presiden. Artinya, Sutarman merupakan orang pilihan langsung dari presiden. Sehingga timbul kekhawatiran Sutarman akan berada di balik kepentingan partai yang menjadi rumah presiden saat ini.
Kecemasan ini pun sempat dilontarkan oleh anggota Komisi IiI Bambang Soesatyo dari Fraksi Golkar. "Apalagi bapak ini disebut-sebut loyal pada atasan. Apakah bapak nanti bisa menolak seluruh intervensi dari atasan (presiden) dengan mempertaruhkan jabatan ?" ujar dia kepada Sutarman di sela-sela pengujian tersebut.