Jumat 18 Oct 2013 07:16 WIB

Bom Mobil Tewaskan 44 Orang di Irak

Serangan bom mobil di Baghdad.
Foto: AP/Hadi Mizban
Serangan bom mobil di Baghdad.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sebelas bom mobil meledak di Baghdad, Irak, Kamis (17/10) waktu setempat. Sedikitnya 44 orang tewas dan 120 orang lainnya cedera.

AFP melaporkan, dua bom mobil meledak masing-masing di Jalan Sinaa, bagian utara Graiat di Baghdad pusat dan di Husseiniyah dekat kota itu. Bom-bom mobil lain menghantam Baghdad Jadida dan Maamal di wilayah timur Baghdad, dan di Dura, Shurta al-Rabea dan Bayaa di wilayah selatan.

Kekerasan di Irak telah mencapai tingkatan yang belum pernah terlihat sejak 2008, ketika negara itu mulai bangkit dari konflik sektarian mematikan pada 2006-2007 yang merenggut puluhan ribu jiwa.

Dengan kekerasan terakhir itu, lebih dari 390 orang tewas sepanjang bulan ini, dan jumlah kematian telah mencapai lebih dari 5.100 sejak awal tahun ini, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas sumber-sumber medis dan keamanan.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, namun militan Sunni dan Alqaidah meningkatkan kekerasan tahun ini, khususnya terhadap warga Syiah yang mereka anggap menyimpang dari ajaran Islam. Menurut misi PBB di Irak, hampir 900 orang sipil tewas di Irak pada September.

Kekerasan Kamis kemarin merupakan yang terakhir dari gelombang pemboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik, antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya serta pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.

Lebih dari 800 orang tewas dalam serangan-serangan selama Agustus, yang telah menjadi salah satu bulan paling mematikan di Irak. Berdasarkan data yang dihimpun PBB dan pemerintah Irak, Juli merupakan bulan paling mematikan dalam lima tahun dengan jumlah korban tewas lebih dari seribu orang.

Jumlah kematian akibat serangan-serangan di Irak telah mencapai ribuan orang sejak awal tahun ini. Gelombang serangan di Irak meningkat sejak awal tahun ini, dan menurut laporan PBB, lebih dari 2.500 orang tewas dari April hingga Juni saja, jumlah tertinggi sejak 2008.

Jumlah kematian pada Maret mencapai 271, sementara sepanjang Februari, 220 orang tewas dalam kekerasan di Irak, menurut data AFP yang berdasarkan atas keterangan dari sumber-sumber keamanan dan medis.

Irak dilanda kemelut politik dan kekerasan yang menewaskan ribuan orang sejak pasukan AS menyelesaikan penarikan dari negara itu pada 18 Desember 2011, meninggalkan tanggung jawab keamanan kepada pasukan Irak. Selain bermasalah dengan Kurdi, pemerintah Irak juga berselisih dengan kelompok Sunni.

Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki (Syiah) sejak Desember 2011 mengupayakan penangkapan Wakil Presiden Tareq al-Hashemi atas tuduhan terorisme dan berusaha memecat Deputi Perdana Menteri Saleh al-Mutlak. Keduanya adalah pemimpin Sunni.

sumber : AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement