Jumat 18 Oct 2013 09:58 WIB

Pemerintah Minta Rakyat Dukung Perppu Penyelamatan MK

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Minister of Justice, Amir Syamsudin (file photo)
Foto: Antara
Minister of Justice, Amir Syamsudin (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan Ham, Amir Syamsuddin meminta rakyat mendukung pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) bagi Mahkamah Konstitusi.

Menurutnya, Perppu tersebut diperlukan dan merupakan hal yang strategis serta penting untuk segera dilakukan. “Saya harapkan dukungan dari masyarakat atas Perpu itu untuk diterbitkan. Saya kira dukungan tentu akan sangat tinggi dari masyarakat,” katanya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Kamis (17/10).

Ia mengatakan, MK memerlukan pengawas untuk kinerjanya. Apalagi setelah ditangkapnya Ketua MK nonaktif, Akil Mochtar yang diduga menerima suap untuk kasus pilkada dua daerah.

Presiden, kata Amir, memiliki kewenangan mengeluarkan Perppu. “Itu hak subjektif presiden dan presiden pun punya kewenangan untuk menilai. Saya kira masyarakat umum pun sepakat bahwa MK memerlukan semacam pengawas,” katanya.

Terkait Perppu yang mengatur ruang gerak MK, rencananya akan diumumkan secara resmi di Yogyakarta. Semula keterangan resmi akan diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Pacitan dan Yogyakarta. Namun belakangan digantikan Menko Polhukam, Djoko Suyanto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement