REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Foto satelit memperlihatkan gambar kabur yang diyakini merupakan sebuah kapal di Laut Pasifik. Gambar tersebut diduga merupakan kapal yang memuat tujuh orang dan hilang sejak berlayar dari Selandia Baru empat bulan lalu.

Misteri menyelimuti Nina, sebuah kapal yang menghilang setelah berlayar dalam badai parah pada Juni lalu. Tidak ada jejak ditemukan selama pencarian lebih dari setengah juta mil laut di Pasifik.

Pesan terakhir yang sempat terkirim melaporkan "Layar kapal robek tadi malam". Kerabat kru kapal tersebut mengatakan gambar dari citra satelit memiliki ukuran dan bentuk sama seperti Nina yang memiliki panjang 21 meter.

Perusahaan swasta untuk pencarian dan penyelamatan yang direkrut keluarga, Texas EquuSearch mencoba merencanakan kemungkinan jalur pencarian lewat udara. "Kami tidak pernah kehilangan harapan bahwa awak kapal Nina masih hidup dan sehat, dan bahwa mereka akan diselamatkan, " ujar Robin Wright yang putrinya 18 tahun, Danielle berada di atas kapal.

Dalam laporan the Independent, Jumat (18/10), meteorologis Auckland, Bob McDavitt mengatakan wilayah tersebut sering dilalui kapal setiap hari. Meskipun jika kapal itu merupakan Nina, bisa saja itu hanya sisa kapal atau kapal hantu yang tidak ada seorang pun di atasnya.

Kapal pesiar tersebut pergi dari Pulau Bay di Selandia Baru pada 29 Mei menuju Newcastle, utara Sydney. Namun, ada badai pada 4 Juni.

Evi Nemethm, anggota awak yang berusia 73 tahun, kemudian melaporkan layar robek. Nemeth mengatakan dia akan memperbarui posisi Nina enam jam kemudian. Tetapi, tidak ada pesan selanjutnya yang dikirim. Peringatan darurat juga tidak diaktifkan di kapal

Ikuti Whatsapp Channel Republika