Jumat 18 Oct 2013 22:53 WIB

Kebijakan FA Tuai Kritikan

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Karta Raharja Ucu
Sol Campbell
Sol Campbell

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rencana Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mencari solusi minimnya partisipasi pemain lokal di Liga Primer Inggris terus menjadi perdebatan. Sejumlah mantan punggawa The Three Lions mengkiritisi komisi khusus yang dibentuk FA.

"Kebanyakan orang-orang dalam panel tersebut tidak layak. Saya mengharapkan sesuatu yang lebih dari Greg Dyke," kata mantan kapten Tiga Singa, Gary Lineker awal pekan ini seperti dilansir laman BBC.

Kritikan Lineker tersebut ditujukan pada kebijakan Ketua FA, Greg Dyke dalam perekrutan anggota komisi khusus bentukannya. Lineker menyatakan tak mampu memahami alasan Dyke memasukkan sejumlah nama seperti mantan pelatih Inggris, Glenn Hoddle. Menurutnya, ada beberapa nama lain yang lebih layak seperti Chris Waddle, John Barnes, dan Gary Neville.

Sejauh ini, Dyke telah menetapkan delapan nama dalam komisi khusus. Selain Dyke sendiri, tujuh nama lain adalah Ketua PFA Richie Humphreys, Wakil Ketua FA, Roger Burden, Ketua Football League Greg Clarke, Direktur Olahraga Crewe Dario Gradi, mantan pelatih Inggris Glenn Hoddle, mantan Direktur Teknis FA Howard Wilkinson, dan mantan bek Inggris Danny Mills.

Menanggapi kritikan Lineker, Dyke menyatakan, susunan anggota komisi khusus FA belum final. Ia mengungkapkan, salah satu tujuan dibentuknya komisi tersebut adalah untuk mewujudkan target mencapai babak semifinal pada Piala Eropa 2020 dan juara pada Piala Dunia 2022. Untuk mencapai target tersebut, Dyke menilai, pemain-pemain lokal harus mendapat porsi lebih banyak di kompetisi Liga Primer Inggris.

Mantan bek Timnas Inggris, Sol Campbell tak mau ketinggalan melontarkan kritikan. Menurut mantan bek Arsenal ini, komposisi anggota komisi khusus FA tidak mencerminkan keberagaman etnis di Inggris.

Ia mempertanyakan delapan nama yang telah ditunjuk seluruhnya berasal dari etnis kulit putih. "Banyak pemain kulit hitam yang telah berkontribusi bagi klub maupun timnas," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement