Jumat 18 Oct 2013 23:55 WIB

Rakyat Suriah Dapat Daging Kurban dari Indonesia

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga Suriah kelaparan
Foto: al-monitor
Warga Suriah kelaparan

REPUBLIKA.CO.ID, ZAATARI -- Fatwa ulama Suriah yang menghalalkan daging kucing dan anjing untuk dikonsumsi, menegaskan kondisi pengungsi Suriah di ambang bencana kelaparan.

Qlobal Qurban dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menjangkau kamp pengungsian Suriah di Zaatari, Yordania sangat membantu keadaan pengungsi disana. Vice President ACT, Imam Akbari mengatakan, timnya menyalurkan sepuluh ekor sapi untuk pengungsi Suriah.

"Disalurkan ke dalam Suriah dan kamp pengungsi Zaatari, Yordania," ujarnya kepada ROL, Jumat (18/10).

Sejak, Senin (14/1) tim Global Qurban ACT telah berada di Zaatari untuk menyalurkan hewan kurban dari warga Indonesia. Sementara yang disalurkan ke dalam Suriah, ACT menggandeng mitra lokal. Perang saudara hampir dua tahun telah membuat Suriah di bibir bencana kelaparan.

Imam mengatakan, laporan awal ada 500 ribu pengungsi di Zaatari, Yordania. Jumlah hewan kurban yang disalurkan ACT meski masih sedikit, namun banyak lembaga sosial lain yang turut menyalurkan hewan kurban di pengungsian.

Selain hewan kurban, ACT juga menyalurkan 300 paket sembako kepada pengungsi. "Untuk pelengkap daging sekaligus asupan gizi," kata Imam.

Relawan ACT di Zaatari, Muhammad Dhiyya mengatakan sambutan pengungsi terhadap program kurban di tengah bencana kelaparan sangat luar biasa. Dhiyya mengaku bersyukur, saat dikeluarkannya fatwa menghalalkan daging kucing dan anjing, timnya berhasil menyalurkan hewan kurban dari masyarakat Indonesia.

"Mudah-mudahan bantuan rakyat Indonesia tidak hanya berhenti sampai Iedul Adha berakhir," ujar pengurus Persatuan Pelajar Islam dunia ini. Saat ini, tutur Dhiyya kondisi di perbatasan masih mencekam. Beberapa kali masih terdengar desingan suara peluru.

Guna membantu rakyat Suriah yang terancam kelaparan, ACT akan membuat pabrik roti di Aleppo. Imam berkata, program ini adalah program jangka panjang untuk masyarakat Suriah. "Kita ingin memberi kail, bukan hanya ikannya," kata Imam.

Dalam waktu dua bulan ke depan, direncanakan finalisasi pembangunan pabrik roti ini akan selesai. Ia berharap dengan dibangunnya pabrik roti, selain menangulangi kelaparan, juga menciptakan lapangan kerja bagi penduduk Suriah.

Pihaknya masih mengkaji apakah nantinya roti-roti dari pabrik tersebut akan digratiskan kepada penduduk. "Kita masih lihat kondisi, namun semoga ke depan bisa tidak free, untuk kemandirian masyarakat disana," ujar Imam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement