Sabtu 19 Oct 2013 16:23 WIB

Komite Konvensi Demokrat Undang Pakar Awasi Survei

Konvensi Capres Partai Demokrat
Foto: Wihdan Hidayat Pieris/Republika
Konvensi Capres Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komite Konvensi untuk Bakal Calon Presiden Partai Demokrat mengundang empat tokoh untuk menjadi tim audit yang mengawasi berbagai survei politik berkaitan dengan Pemilu 2014.

"Proses konvensi akan terus dibuat ideal. Sekarang kami tambahkan lagi empat orang di badan audit yang akan mengawasi survei," kata anggota Komite Konvensi Effendi Gazali di Jakarta, Sabtu.

Effendi mengatakan empat tokoh tersebut akan bergerak secara independen untuk megawasi beberapa survei politik agar dapat menghindari hasil survei yang rekayasa.

Tiga di antara empat tokoh tersebut adalah Pakar piskologi politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, Pakar Sosiologi UI Thamrin Tamagola, dan Pakar Ilmu Kebijakan Publik UI Andrinof Chaniago. "Seorang lagi saya lupa namanya, tapi mereka dan komite sudah bertemu dan sudah banyak berdiskusi," katanya.

Effendi mengatakan upaya pengawasan dalam survei tersebut untuk memfaslitasi peserta konvensi agar dapat meningkatkan kapasitas untuk bersaing satu sama lain, dan dengan bakal capres dari partai lain.

"Kami tidak memihak dan kami bukan anggota Demokrat. Namun kami ingin kalo bikin konvensi, yang benar dan jika mau mengadakan survei harus benar dan terawasi," ujarnya.

Effendi mengaku belum mengetahui benar kepastian dari kesepakatan empat pakar tersebut bergabung dengan Komite Konvensi, namun sejauh ini pembicaraan antara kedua belah pihak sudah positif.

"SK (Surat Keputusan,-red) nya saya belum tahu sudah ada apa belum, tapi sejauh ini semua 'iya-iya' saja," katanya.

Sejauh ini, menurut Effendi, konvensi Demokrat memang kurang greget. Hal itu karena peserta konvensi tidak bersaing dalam ide dan gagasan, serta hanya "bermain aman" dalam tataran normatif saja.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement