REPUBLIKA.CO.ID, HOFFENHEIM -- Bayer Leverkusen sukses menggusur Bayern Muenchen sebagai pemuncak klasemen sementara Bundesliga usai menghempaskan Hoffenheim 2-1 di pekan kesembilan Bundesliga, Jumat (19/10) waktu setempat. Tapi, kemenangan tim besutan Sammy Hypia di markas Hoffenheim itu diwarnai gol kontroversial.
Gol kedua Leverkusen dianggap tidak sah. Gol itu berawal dari bola sundulan yang dilepaskan Stefan Kiessling yang meluncur di sisi gawang Hoffeinhem pada menit ke-70. Namun wasit yang memimpin laga itu, Felix Brych, justru menganggap bola telah masuk ke gawang dan Kiessling mencetak gol.
Padahal bola itu masuk melalui lubang kecil yang berada di bagian bawah gawang. Protes yang diajukan para pemain Hoffenheim pun seolah tidak digubris Brych. Wasit berlisensi FIFA itu tetap mengesahkan gol kedua Leverkusen tersebut.
Sementara gol pertama Leverkusen dicetak Sydney Sam pada menit ke-26, sedangkan tim tuan rumah hanya mampu membalas lewat gol dari Sven Schipplock pada menit ke-88.
Raihan tiga angka ini mengantarkan Leverkusen ke puncak klasemen sementara Bundesliga dengan raihan 22 poin. Leverkusen unggul dua angka dari Muenchen yang baru akan memainkan laga kesembilannya di Bundesliga pada Sabtu (20/10) waktu setempat. Namun, kontroversi atas gol Kiessling itu belum sepenuhnya selesai.
"Hal seperti ini pernah terjadi sebelumnya, dan laga itu diulang. Jadi, saya kira, saya akan kembali melakoni laga ini," kata pelatih Hoffeinheim, Markus Gisdol, seperti dikutip BBC, Sabtu (20/10).
Gisdol merujuk pada laga Muenchen kontra Nuremberg pada April 1994. Saat itu, Muenchen menang 2-1 berkat gol yang disahkan, padahal bola sebenarnya tidak masuk ke gawang. Nuremberg pun mengajukan protes dan menuntut laga itu diulang. Muenchen akhirnya mampu menang 5-0 di laga ulangan itu.
Upaya protes ke otoritas tertinggi Bundesliga itu juga diamini Direktur Umum Hoffenheim, Alexander Rosen. "Gol itu adalah skandal. Tidak ada gol yang terjadi. Jelas, kami akan mengajukan protes," ungkap Rosen.
Kendati menyesalkan gol kontroversial itu, namun Direktur Olahraga Leverkusen, Rudi Voller justru menanggapi dingin upaya protes kubu Hoffenheim tersebut.
"Kami juga merasa malu akibat kejadian gol itu, tapi bukan kami yang harus bertanggung jawab. Hoffenheim telah menghabiskan dana yang besar untuk membangun stadion yang bagus. Mungkin, mereka seharusnya membeli jala gawang yang lebih layak," kata Voller sperti dikutip The Guardian, Sabtu (20/10).