Ahad 20 Oct 2013 19:26 WIB

Februari, Mahfud MD Bakal 'Blak-Blakan' Soal Pencapresan

Mahfud MD
Foto: padang-today
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD akan blak-blakan bicara soal jawaban keikutsertaannya dalam bursa pencalonan presiden pada Februari 2014.

"Semua sudah masuk dalam kalkulasi politik yang sedang saya lakukan. Lobi politik akan mengerucut sebelum pemilu legislatif atau sekitar Februari-Maret," katanya saat ditemui di Kediri, Jawa Timur, Ahad (20/10).

Mahfud mengatakan sampai saat ini memang belum menentukan keputusan apakah dirinya akan maju sebagai calon presiden, calon wakil presiden, ataupun tidak dalam posisi apapun.

Pihaknya juga mengakui banyak kalangan yang mendekati untuk ikut dalam bursa pencalonan Presiden 2014. Mahfud menegaskan sampai saat ini masih melakukan pemetaan politik dan belum mengerucut pada keputusan apapun.

"Sekarang belum bisa menentukan, sebelum tahu posisi masing-masing partai dapat berapa," ujarnya.

Sejumlah partai politik memang mengindikasikan tertarik untuk menggandeng mantan Mahfud dalam bursa pencalonan Pemilu Presiden 2014.

Seperti yang pernah diungkapkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung yang sempat menyebut nama Mahfud MD sebagai kandidat calon Wakil Presiden potensial mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sendiri nampaknya mulai menunjukkan keinginan untuk mengusung Mahfud sebagai calon Presiden 2014. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PKB Malik Harmain.

Ia menilai sosok Mahmud memiliki komunikasi yang baik dengan banyak pihak, sehingga banyak pihak berani menjagokannya maju dalam Pilpres 2014, terutama di internal PKB.

Sementara itu, Ketua Yayasan Bina Cendekia Muslim Pancasila Uniska KH Anwar Iskandar menegaskan jika sosok Mahfud merupakan salah satu tokoh bangsa yang mempunyai pemikiran bagus ke depan. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh calon Presiden ke depan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement