REPUBLIKA.CO.ID, PAMPLONA -- Rekor kemenangan Barcelona akhirnya terhenti. Los Cules terjegal di Stadion El Sadar ketika melakoni laga tandang melawan Osusana di pekan kesembilan La Liga pada Ahad (20/9) dinihari WIB.
Barca harus puas berbagi poin setelah ditahan imbang tanpa gol oleh tuan rumah Osasuna.
Barcelona sebenarnya mampu menguasai pertandingan. Bukan hanya dalam segi penguasaan bola yang unggul 76 persen, tapi juga soal menciptakan peluang.
Namun, lantaran buruknya penyelesaian akhir, Barca hanya mampu melepaskan tiga tembakan mengarah ke gawang dari 12 kali peluang yang tercipta. Sementara, Osasuna hanya mencetak satu tembakan ke gawang dari empat kali percobaan.
Pelatih Barcelona, Gerardo 'Tata' Martino, tak mau menyesali terlalu dalam hasil imbang tersebut. Ia menilai performa anak-anak asuhnya tetap konsisten.
Martino bahkan beranggapan timnya seharusnya bisa keluar sebagai pemenang karena mendapatkan banyak peluang. "Sayangnya, kami tidak akurat di depan gawang," kata Martino, seperti dilansir laman resmi klub, Ahad (20/10).
"Saya pikir ini bukan sebuah penurunan level bermain. Memang sudah saatnya kami meraih hasil ini,'' katanya. ''Saya tetap senang dengan penampilan pemain.''
Atas hasil imbang ini, Barca gagal melanjutkan rekor delapan kemenangan beruntun. Tadinya, bila kembali meraih tiga poin di kandang Osasuna, Barca bakal menyamakan rekor Real Madrid pada musim 1968/1969 yang sukses mencetak sembilan kemenangan beruntun di awal musim.
Barca pun nyaris lengser dari puncak klasemen gara-gara hasil imbang itu. Beruntung, Atletico Madrid yang membuntuti di peringkat dua menuai kekalahan tipis 0-1 di kandang Espanyol pada hari yang sama. Barca kini hanya unggul satu poin dari Atletico dan tiga poin dari Real Madrid.
Pemain Kecewa
Berbeda dengan Martino, para pemain Barca tak dapat menyembunyikan kekecewaannya. Gelandang Andres Iniesta sangat menyesal timnya gagal melanjutkan kemenangan.
"Sangat buruk, kami hanya mampu meraih satu poin. Padahal, kami punya peluang untuk menang," keluh Iniesta.
Kekecewaan juga dirasakan bek sekaligus kapten Carles Puyol. Puyol, yang akhirnya kembali merumput setelah 222 hari absen menepi lantaran cedera, kecewa lantaran Barca terjegal oleh Osasuna pada laga comeback-nya tersebut.
"Saya senang dengan perasaan bisa kembali berlaga. Tapi, saya tidak senang dengan hasil yang diraih," Puyol mengungkapkan.
Pada laga itu, Puyol mendapatkan kesempatan turun sejak menit pertama dan tampil penuh sepanjang pertandingan. Puyol berkolaborasi bersama Marc Bartra, Martin Montoya dan Adriano di barisan pertahanan.
Duet Puyol dan Bartra sebagai bek tengah merupakan pertama kalinya pada musim ini. Puyol pun merasa sudah klop dengan Bartra.
"Saya sangat mengenal Marc Bartra. Dia terus menunjukkan perkembangan setiap harinya," tambah Puyol.
Osasuna Puas
Juru taktik Osasusana, Javi Garcia, sangat bangga bisa menahan laju Barcelona. Dia mengatakan hasil imbang melawan juara sang juara bertahan merupakan kebahagiaan yang luar biasa.
"Berbagi poin dengan Barcelona rasanya seperti kami berhasil memenangkan pertandingan," kata Garcia.
Garcia tak menampik bahwa pasukannya selalu berada dalam tekanan sepanjang pertandingan. Namun, ia mengaku tak mempermasalahkannya.
Pasalnya, Osasuna sukses membuat Barca frustrasi dan tidak mampu menciptakan gol. "Kami bermain rapat," ungkapnya.
Hasil imbang melawan Barcelona membawa Osasuna keluar zona merah. Osasuna naik dua peringkat ke urutan 16 dengan koleksi tujuh poin dari hasil dua kemenangan, satu kali imbang, dan enam kali kalah.