Senin 21 Oct 2013 08:40 WIB

40 Kasus Mendera TKI Karawang Selama 2013

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Didi Purwadi
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Foto: Antara/Ismar
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang mencatat selama 2013 ini ada 40 kasus yang mendera tenaga kerja Indonesia (TKI) asal wilayah ini. Dari 40 kasus tersebut, sebanyak 12 di antaranya yaitu kasus kematian TKI di luar negeri.

Tetapi, penyebab kematian ini bukan karena siksaan atau apapun. Melainkan, mayoritas TKI itu mengalami sakit sehingga meninggal dunia.

"Mayoritas TKI yang meninggal itu disebabkan sakit," ujar Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi Karawang, Tatang Jumhana, Ahad (20/10).

Tatang mengatakan daftar kasus TKI yang meninggal dunia tersebut terhitung sejak Januari sampai September. Berdasarkan keterangan, banyak faktor yang menyebabkan TKI itu meninggal. Namun, mayoritasnya disebabkan sakit.

Jasad TKI tersebut sudah ada yang dipulangkan. Akan tetapi, ada juga yang masih tertahan di luar negeri.

Selain kasus meninggal dunia, lanjut Tatang, ada juga kasus lainnya. Yaitu, kasus kekerasan yang harus diterima TKI. Lainnya adalah kasus pelecehan seksual; upah yang tidak dibayar; kabur dari rumah majikan; serta TKI yang mengalami gangguan jiwa.

Guna mengatasi persoalan para TKI itu, lanjut Tatang, pihaknya hanya mampu memanggil perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan warga Karawang tersebut.

Sedangkan, penyelesaian kasusnya dilakukan oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini, Kemenakertrans melalui BNP2TKI. Adapun kewenangan instansi di daerah hanya memfasilitasi ke keluarga korban.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement