REPUBLIKA.CO.ID, QUETTA -- Sedikitnya enam orang tewas, dan 17 orang lainnya terluka ketika sebuah bom menghantam kereta penumpang di barat daya Pakistan yang tengah bergejolak, Senin (21/10).
Perangkat bom tersebut, tampaknya ditanam di jalur kereta api, dan meledak saat kereta mendekati stasiun di distrik Naseer Abad, di mana pemberontakan melanda barat daya Provinsi Baluchistan.
"Itu adalah ledakan bom, targetnya yaitu kereta penumpang. Setidaknya enam orang tewas," kata sekretaris Provinsi Asad Gilani seperti dinukil dari AFP.
Seorang pejabat senior daerah tersebut Zafar Shah Bukhari mengkonfirmasi tentang serangan bom dan korban tewas. Bukhari mengatakan, Jaffar Ekspres melakukan perjalanan dari Rawalpindi ke Quetta, kota utama Provinsi Baluchistan.
"Kami telah mengevakuasi jenazah dan korban luka ke rumah sakit terdekat," kata Bukhari seraya berkata enam dari 17 korban luka dalam kondisi kritis. Bukhari berkata, ledakan tersebut menggelincirkan kereta.
Gerilyawan Baluch telah memberontak sejak 2004 untuk otonomi politik dan meminta bagian lebih besar dari keuntungan minyak bumi di daerah tersebut, gas dan mineral. Baluchistan yang miskin juga menjadi titik api kekerasan sektarian antara mayoritas Muslim Sunni dan Syiah, yang mencapai sekitar seperlima dari 180 juta penduduk Sunni di Pakistan.