REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pansus Guru DPD RI, Aidil Fitri Syah, mengatakan saat ini banyak siswa nakal seperti tawuran dan sebagainya. Menurutnya, hall tersebut ada penyebabnya, yaitu guru sudah tidak bisa mengendalikan para siswa lagi.
"Dulu guru berhak memberikan hukuman dan reward kepada murid. Sekarang guru tidak bisa memberikan hal itu karena bersentuhan dengan Undang-undang Anak," kata Aidil di Sekretariat DPD RI, Senin, (21/10).
Guru, ujar Aidil, tak bisa memberikan hukuman ke siswa yang nakal. Orang tua akan melaporkannya ke polisi akibatnya guru enggan mengurusi anak yang nakal karena takut berhadapan dengan polisi. Ini, kata Aidil, membuat guru menjadi apatis. Mereka menjadi cuek siswa mau nakal atau tidak, terserah mereka.
Hak guru sendiri, terang Aidil, kadang sampai kadang tidak. Sebab data guru di pusat dan di daerah berbeda. "Bagaimana guru bisa berkualitas jika tidak diberikan haknya dengan baik. Ini perlu dipikirkan," kata Aidil.
Rekrutmen guru, ujar Aidil, juga perlu diperbaiki sehingga diperoleh guru yang baik bagi bangsa. Rekrutmen calon guru harus memenuhi persyaratan guru baik secara fisik dan psikologis.
DPD, lanjut Aidil, juga berharap guru bisa diciptakan sejak awal. Orang yang ingin menjadi guru harus diberi pendidikan dan digembleng menjadi guru sejak awal.
Saat ini, kata Aidil, kualitas guru kurang baik karena guru banyak yang berasal dari latar belakang berbeda. "Tidak semua guru memang dipersiapkan menjadi guru, makanya rekrutmen guru harus diperbaiki," katanya.