REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris telah mengumumkan rencana membuat skema keuangan syariah untuk mahasiswa dan pengusaha Islam. Pinjaman tersebut akan dibuat kompatibel dengan aturan ketat menurut prinsip syariah.
Detail mengenai bagaimana skema pembiayaan syariah beroperasi hingga kini memang belum dipublikasikan. Skema tersebut juga terbuka untuk non Muslim. Siapa saja yang ingin mengambil pinjaman akan membayar jumlah yang sama seperti peminjam lainnya.
"Kami punya puluhan ribu pemuda yang memulai usahanya sendiri. Saya bisa pastikan ada jenis pinjaman yang benar-benar konsisten dengan semua prinsip-prinsip keuangan syariah," ucap Perdana Menteri Inggris, David Cameron seperti dikutip Littlehampton Gazette, Selasa (22/10).
Cameron mengatakan ia ingin Inggris menjadi pusat keuangan dunia. "Saya ingin Inggris menjadi salah satu pusat dunia keuangan syariah dari lembaga keuangan tertinggi dan terkuat," ujarnya.
Pemerintah, kata Cameron, berharap skema pinjaman syariah tersebut akan tersedia dalam waktu dua tahun. Menurut rencana, peminjam tidak akan membayar bunga 6 persen, namun hanya membayar biaya yang mereka terima. "Rincian masih dikerjakan, mahasiswa dan lembaga keuangan Islam sedang berkonsultasi," ujarnya.