REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menunjukkan komitmennya dalam menegakkan aturan. Mendapati beberapa suporter menyanyikan lagu bernuansa diskriminatif, FIGC menghukum empat pendukung klub Serie A Liga Italia.
Mereka yang terkena hukuman adalah fans AC Milan, AS Roma, Inter Milan, dan Torino. Dilansir Sky Sport Italia, Selasa (22/10), hukuman dijatuhkan juga atas pertimbangan keempat suporter itu membuat ulah selama pertandingan.
Milanisti didenda atas sikapnya di laga Milan kontra Udinese yang berakhir 1-0. Romanisti dijatuhi hukuman lantaran nyanyiannya terdengar diskriminasi di pertandingan AS Roma melawan Napoli dengan skor 2-0.
Adapun, laga Torino versus Inter Milan yang berakhir 3-3 membuat pendukung kedua klub terkena sanksi lantaran saling mengeluarkan ejekan diskriminasi. Menurut FIGC, hukuman keempat klub itu adalah menutup beberapa bagian stadion yang biasa dihuni suporter garis keras (ultras) ketika mereka tampil di kandang.
Tidak hanya itu, Milan, Inter, dan Roma juga mendapat hukuman tambahan berupa denda 50 ribu euro atau sekitar Rp 757 juta. Sanksi percobaan selama tahun juga dikenakan kepada keempat klub agar bisa membina pendukungnya.
La Gazzetta dello Sport mempublikasikan, hukuman akibat nyanyian diskriminasi sebelumnya sudah dikenakan. Namun dengan pertimbangan penolakan klub akhirnya ditangguhkan lebih dulu. Namun karena suporter kambuh untuk berulah lagi, keempat klub itu adalah korban pertama aturan penutupan tribun khusus ultras.
Tidak hanya itu, Pengadilan Olahraga Italia juga menjatuhkan hukuman kepada tiga klub lantaran pendukungnya kedapatan melakukan tindakan yang tidak dibenarkan.
“Juga untuk perusahaan (klub), hakim mendenda 50 ribu euro untuk Juventus, Napoli, dan Roma, karena penggemarnya melempar benda ke lapangan,” demikian hukuman itu dibacakan.