REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa perbankan di Indonesia tengah menjajaki pembentukan prinsipal kartu kredit lokal. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) disebut-sebut akan menelurkan prinsipal ini di awal tahun depan.
Menanggapi rencana ini, prinsipal kartu kredit Master Card menyambut positif. "Secara industri kami mendukung," ujar Country Manager Master Card Indonesia Irni Palar di Jakarta, Selasa (22/10).
Master Card juga akan memberikan kontribusi dalam pembentukan prinsipal lokal tersebut. Irni mengungkapkan Master Card bisa membawa kemampuan perseroan di bidang tersebut untuk pengembangan prinsipal kartu lokal.
Ia menilai secara industri sudah ada kajian check and balance sehingga prinsipal kartu yang sudah ada tidak akan kehilangan pelanggan. Nantinya setiap prinsipal akan memiliki pangsa pasar masing-masing. "Ini rencana yang sedang dijajaki, kita tidak tahu kapan akan terealisasi," ujar Irni.
Penggunaan kartu saat ini terus mengalami peningkatan. Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi kartu debit mencapai 315,7 juta per Juli 2013 atau tumbuh 25,63 persen. Sedangkan volume transaksi kartu kredit tumbuh 12,9 persen menjadi 22,1 juta.
Master Card telah melakukan kerja sama dengan sembilan bank sebagai prinsipal kartu debit, termasuk PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), dan PT Standard Chartered Indonesia. Dari total 80 juta kartu debit yang diterbitkan, pangsa pasar Master Card mencapai 55 persen.
Irni mengatakan perseroan akan menambah kerja sama dengan dua perbankan Indonesia lagi, yaitu satu bank asing dan satu bank swasta nasional. Diperkirakan kerja sama akan terealisasi di kuartal pertama 2014.
Sedangkan untuk kartu kredit, Master Card telah bekerja sama dengan 21 bank nasional. Sayangnya Irni enggan menyebutkan berapa pangsa pasar Master Card untuk kartu kredit. "Secara nasional kartu kredit tumbuh 7-8 persen. Dan di Indonesia jumlah kartu kredit mencapai 15 juta kartu," kata Irni.