REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era baru semestinya tak melumpuhkan karakter bangsa. Beruntung, semangat untuk memperkuat karakter diri, masyarakat, dan bangsa ini, masih terasa cukup membuncah di sebagian sineas muda.
Salah satu bukti konkretnya adalah melalui karya film "Seroja" yang memasuki tahap persiapan produksi.
"Karya seni (sinema) selalu berhubungan dengan konstruksi pengetahuan budaya tertentu. Film ‘Seroja’ adalah karya sinema, di antaranya yang akan kami presentasikan menjadi hayatan, renungan, ingatan, pikiran, gagasan, dan pandangan tentang konstruksi realitas budaya, khususnya budaya Melayu-Indonesia," ujar sutradara muda, Rangga Gourst, dalam Selamatan (doa) Produksi dan Jumpa Pers Produksi Film Layar Lebar ‘Seroja’ di Kopi Tiam Thamrin City Grand Indonesia Jakarta Pusat, Selasa (22/10).
Hadir di acara ini, Inspektorat Provinsi Riau, DR. H. Syamsulrizal, SE, MM, Kepala Bidang Pengembangan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau, Dra. Helmiwaty Kadir, Produser Syamsul Arifin, Penulis Skenario, Imam Tantowi, para artis pendukung; Boy Hamzah, Olivia Sandie, Ida Zein, Eko Supriyanto, Jodhy, Mario Irwansyah, Tata Liem, dan Erlandho Saputra
Produser Film Seroja, Syamsul Arifin, menjelaskan, gagasan dan ide memproduksi film ini adalah ingin mengangkat kebudayaan Melayu dan kearifan lokal Provinsi Riau.
"Di tengah maraknya produksi film Nasional belakangan ini, ada kerinduan yang mendalam masyarakat akan hiburan khususnya film Melayu dan film budaya yang mengangkat keragamanan kebudayaan Nasional. Dukungan sejak awal kami terima dari Pemerintah Provinsi Riau dan lembaga Adat Melayu, yang membuat kami semakin yakin untuk pembuatan film ini," Syamsul.
Menurut Syamsul, Seroja Indo Kreasi sebagai dapur produksi, telah mendapuk sineas senior Imam Tantowi untuk meracik lakonnya. "Kami meminta pak Imam (Imam Tantowi-red) yang menggarap penulisan skenarionya. Ini bisa menjadi satu karya kolaboratif antara sineas yang lebih dulu established (mapan) dengan kami yang muda-muda ini. Harapannya, pengalaman beliau di jagad sinema Indonesia yang sedemikian panjang bisa kami serap," jelas Syamsul.
Sutradara Film Seroja, Rangga Gourst, lebih jauh menambahkan, di tengah terjangan budaya global, pemberdayaan dan penguatan terhadap keberadaan budaya tradisi (lokal) kami anggap perlu.
"Film ini kami jadikan sebagai upaya menjunjung adat-tradisi (Melayu) dalam nafas modern yang membentuk karakter. Nilai-nilai tradisi yang selama ini tumbuh positif di tengah masyarakat kita reinterpretasi dan inovasi untuk menemukan maknanya yang baru," kata Rangga.
Film “Seroja” produksi Seroja Indo Kreasi kini sedang dalam tahap proses produksi. Pengambilan gambar direncanakan bulan Desember 2013 mendatang, dengan lokasi pengambilan gambar di kota Pekanbaru, Siak, Bengkalis dan kawasan sekitarnya.