Rabu 23 Oct 2013 08:40 WIB

Petinggi Concacaf Menepis Rumor Ingin Jadi Presiden FIFA

Presiden FIFA, Sepp Blatter
Foto: Reuters
Presiden FIFA, Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Petinggi CONCACAF Jeffrey Webb menepis rumor bahwa dirinya berniat menggantikan ketua sepak bola dunia Sepp Blatter pada 2015, menyusul laporan-laporan yang menyebutkan ia tengah mempersiapkan diri untuk menduduki posisi tersebut.

Webb, yang mengepalai badan sepak bola Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Karibia (CONCACAF) berkata kepada para pewarta melalui hubungan telepon bahwa ia tidak memiliki rencana mengambil alih pekerjaan Blatter dalam waktu dua tahun.

"Tidak, sama sekali tidak," kata Webb ketika ditanyai mengenai kemungkinan ia mencalonkan diri menjadi presiden FIFA, Selasa (22/10) waktu setempat. 

"Itu bukan niat atau tujuan saya saat ini. Fokus saya saat ini adalah CONCACAF," kata Wakil Presiden FIFA Webb, yang menggantikan sekutu lama Blatter yang terkena skandal, Jack Warner, pada 2011.

Meski ofisial-ofisial CONCACAF pada Selasa menyebut pernyataan Blatter sebagai sangat membesarkan hati, itu tidak mencegah komentar-komentar dari pengamatan terhadap kemungkinan-kemungkinan di tengah intrik menjelang pemilihan presiden FIFA pada 2015.

Pada 2011, Blatter mengatakan masa jabatan selama empat tahunnya ini akan menjadi durasi kerja terakhirnya, namun sejak memberikan indikasi itu ia belum mencari calon penggantinya.

Misteri seputar niat-niat Blatter semakin dalam pada awal bulan ini ketika ketua FIFA yang telah berusia lanjut itu menepis laporan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan presiden UEFA Michel Platini, dimana pria Prancis itu akan mengambil alih jabatan puncak tersebut pada 2015. Kongres FIFA untuk memilih presiden baru akan dilangsungkan pada 2015 di Zurich.

Sementara itu, Webb berkata bahwa ia akan mendorong kebijakan FIFA untuk merotasi Piala Dunia di antara regional-regional yang ada di masa yang akan datang, dengan mengatakan bahwa CONCACAF telah menjadi korban terbesar dalam pergeseran untuk membawa turnamen ini ke teritori-teritori baru.

"Kami memiliki begitu banyak talenta di regional ini. Pertandingan memerlukan liga profesional, pendekatan profesional. Pada 100 tahun terakhir di FIFA, kami memiliki dua tim dari negara Karibia yang berbahasa Inggris yang lolos ke Piala Dunia-Jamaika pada 1998 dan Trininad and Tobago pada 2006," kata Webb.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement