REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kekerasan dan gangguan yang terus dialami para narapidana di penjara Inggris, telah memunculkan fenomena baru dalam sel tahanan Inggris.
Asosiasi Petugas Penjara Inggris mengungkapkan ada peningkatan jumlah narapidana memeluk Islam yang cukup signifikan di Inggris.
Lembaga yang memiliki kewenangan mengelola penjara di Inggris ini mengungkapkan ada peningkatan komunitas muslim dan kelompok muslim di berbagai penjara Inggris.
Sayangnya, ini memunculkan kekhawatiran bagi lembaga berwenang dengan mengistilahkan mereka yang 'bertobat' menjadi radikal dan ekstrimis dalam populasi seluruh penjara di Inggris.
Seorang mantan petugas lapas, Joe Chapman, mengatakan peningkatan jumlah narapidana di Inggris yang memeluk Islam ini bisa menjadi masalah besar.
Hal tersebut karena para napi ini belum sepenuhnya memahami Islam. Apalagi, mereka berasal dari latar belakang kejahatan yang mereka perbuat. "Dikhawatirkan mereka berpikir ide-ide yang lebih radikal," ujarnya seperti dikutip dari mirror.co.uk, Senin (21/10).
Saat ini diperkirakan lebih dari 11.000 narapidana yang memilih menjadi seorang Muslim di kawasan penjawa Inggris dan Wales. Data tersebut menunjukkan setidaknya 13 persen dari total populasi penjara di Inggris. Sedangkan dalam masyarakat luas di Inggris saat ini, ada lebih dari 5 persen Muslim dari total penduduk Inggris.
Sayangnya beberapa pemberitaan di Inggris menganggap, banyaknya napi yang memeluk Islam di penjara Inggris ini karena adanya intimidasi oleh beberapa geng muslim di penjara.