Rabu 23 Oct 2013 10:54 WIB

Pagar Betis Manusia Sepanjang 4 Km Amankan Kirab 'Royal Wedding'

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
GKR Hayu (tengah), KPH Notonegoro (kanan) dan GKR Hemas (kiri) menerima ucapan selamat dari para tamu undangan yang menghadiri Pernikahan Agung Kraton Yogyakarta, Selasa (22/10).
Foto: ANTARA FOTO/Noveradika
GKR Hayu (tengah), KPH Notonegoro (kanan) dan GKR Hemas (kiri) menerima ucapan selamat dari para tamu undangan yang menghadiri Pernikahan Agung Kraton Yogyakarta, Selasa (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polda DIY dan TNI melakukan pengamanan untuk kirab Pernikahan Agung GKR Hayu dan KPH Notonegoro yang berlangsung Rabu (23/10) sekitar pukul 08.00  WIB.

Pengamanan juga dilakukan dari elemen masyarakat. Mereka menyiapkan pagar betis kanan-kiri sepanjang empat kilometer (4000 meter) pulang-pergi, yakni dari Kraton Yogyakarta ke Kepatihan dan sebaliknya dari Kepatihan ke Kraton Yogyakarta. 

''Sehingga kereta kuda pembawa pengantin, Sultan Hamengku Buwono X dan  kereta kuda lainnya akan berjalan lancar dan masyarakat akan enak menyaksikan, tidak berdesak-desakan,''kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti. 

Setiap meter ada satu orang personil yang akan menjadi pagar betis. Jadi diperkirakan ada sekitar 4000 personil keamanan yang akan mengamankan jalannya kirab Royal Wedding putri keempat Sultan Hamengku Buwono X ini.

 ''Kami tidak memikirkan jumlah personilnya, yang penting cukup untuk bisa menciptakan rasa aman, nyaman dan lancar selama acara berlangsung,''tutur Anny.  Petugas pagar betis mulai siap pukul 07.00 WIB  sampai pukul 11.00 WIB.

Kirab 'Royal Wedding' Putri Keraton ini merupakan pesta rakyat karena masyarakat akan menyediakan angkringan dan berbagai makanan tradisional di sepanjang jalan. Jajanan yang dilewati rombongan pengantin yang menggunakan 12 kereta kuda dari Kraton Yogyakarta. 

''Kami mengharapkan peran serta seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Sehingga Yogyakarta yang kita cintai sebagai kota budaya, kota perjuangan, kota pendidikan dan kota tujuan wisata tetap aman dan kondusif,''ujarnya

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement