Jumat 25 Oct 2013 16:07 WIB

Belum Ada Putusan Pengadillan Tinggi, Gay Australia Dilarang Menikah

Red:
Tony Abbott
Tony Abbott

CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Tony Abbott menegaskan pasangan gay belum boleh menikah di wilayah Teritorial Ibukota Canberra (ACT) sebelum ada putusan dari Mahkamah Agung.

Perdana Menteri Tony Abbott memberi peringatan kepada semua pasangan gay yang berencana untuk menikah di bawah UU pernikahan sesama jenis yang baru berlaku di Canberra agar menunggu sampai Mahkamah Agung memutuskan apakah UU itu diperbolehkan atau tidak.

Selasa (22/10) Canberra menjadi wilayah pertama di Australia yang meloloskan aturan pernikahan sesama jenis.

Walaupun demikian, Pemerintah Federal Australia mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung dengan alasan UU itu tidak konsisten dan sejalan dengan UU Penikahan Commonwealth (negara).

Suirat gugatan sudah diajukan ke Mahkamah Agung, Rabu (23/10) dan pekan depan dijadwalkan akan dilakukan pemeriksaan atau dengar pendapat atas gugatan itu.

Pemerintah meminta sidang digelar lebih cepat agar menghindari kebingungan dari setiap orang yang mungkin akan menikah di bawah UU baru itu dan ternyata pernikahannya ilegal.''Seperti yang saya pikirkan kalau UU ACT tidak valid berdasarkan Konstitusi, jadi pernikahan itu tidak sah,” ungkap Abbott pada 3AW.

Dia melanjutkan terdapat beragam pandangan di partai Koalisi terhadap pernikahan sesama jenis dan Jaksa Agung George Brandis salah seorang yang progresif atas isu ini ketimbang yang lain.

PM Abbott secara personal juga menentang pernikahan sesama jenis ini, tetapi membuka peluang buat partai di tingkat federal untuk memutuskan jika ada pemungutan suara hati nurani bagi tiap anggotanya atas isu tersebut.

Saudara perempuannya, Christine Forster, kemarin mengungkapkan sudah bertunangan dengan pasangannya Virginia dan hendak menikah di bawah undang undang federal. Namun hal itu tidak mendorong Abbott untuk mengubah sikapnya. “Dia selalu mempertanyakan kepada saya masalah ini setiap saat,” ungkapnya.

Abbott mengaku sangat tradisional untuk masalah ini. "Dari zaman dahulu di semua kebudayaan yang dikenal, pernikahan adalah antara seorang pria dan seorang perempuan,” jelasnya.

Pada September 2012, UU pernikahan sesama jenis gagal lolos di Parlemen.

Kubu Koalisi yang dipimpin Abbott tidak setuju ada pemungutan suara atas hal itu, sementara Partai Buruh mendukungnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement