REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar modal diperkirakan akan menjadi ladang dana di tahun mendatang. Pasalnya perbankan diperkirakan enggan memberikan kredit baru di tengah kondisi ekonomi yang cenderung melambat.
"Bank tidak akan berikan kredit baru sehingga perusahaan akan memanfaatkan dana dari pasar modal," ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abi Priyadi Riyanto dalam 'Seminar Outlook Ekonomi 2014' di Jakarta, Kamis (24/10).
Tahun depan perbankan cenderung akan memberikan kredit yang sudah ada di pipeline atau kredit baru kepada perusahaan yang sudah dipercaya bank. Kredit yang diberikan cenderung berupa kredit modal kerja yang berjangka pendek. Namun bank enggan memberikan kredit investasi dan untuk ekspansi perusahaan. Dana jangka panjang ini akan lebih banyak diperoleh dari pasar modal, baik bentuknya obligasi, penerbitan saham baru atau right issue atau initial public offering (IPO).
Sampai akhir tahun, Mandiri Sekuritas masih akan menjadi penjamin pelaksana emisi untuk tiga perusahaan. Ketiganya merupakan perusahaan yang bergerak di sektor konsumer. Abi enggan menyebutkan baik perusahaannya maupun nilai jaminannya karena ketiga perusahaan tersebut masih belum memutuskan waktu IPO.
Ketiganya masih wait and see dengan kondisi makro dan pasar modal Indonesia. "Mereka belum putuskan berapa persen yang mau dilepas karena masih mempertimbangkan apakah mau lanjut atau reschedule," kata Abi. Namun dengan persiapan yang sudah dijalankan, ia berharap ketiganya bisa IPO sebelum tahun berganti.
Kalaupun perusahaan-perusahaan tersebut IPO tahun depan, kemungkinan waktunya akan di kisaran kuartal pertama atau keempat. Fokus masyarakat termasuk perusahaan di kuartal kedua dan ketiga 2014 adalah ke pesta rakyat pemilihan presiden (pilpres). "Sehingga perusahaan cenderung menghindari IPO di kuartal tersebut," kata Abi.
Terkait pertumbuhan pasar modal, Abi mengungkapkan di akhir tahun ini Mandiri Sekuritas optimistis indeks harga saham gabungan (IHSG) akan kembali ke level 5.000. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan risiko global. Kapitalisasi pasar diperkirakan 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Kehadiran pilpres diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap prningkatan IHSG. "Karena akan banyak pengeluaran untuk membeli kaos dan spanduk. Perusahaan yang tercatat di bursa pasti akan menikmati," ujar Abi.