REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Utusan Perserikatan Bangsa Bangsa-Liga Arab, Lakhdar Brahimi, menyerukan semua negara untuk mendukung Suriah yang dilanda perang untuk berpartisipasi dalam perundingan perdamaian yang direncanakan di Jenewa.
"Semua pihak dengan kepentingan dan pengaruh dalam urusan Suriah harus berpartisipasi dalam pertemuan tersebut," kata Brahimi, ketika ditanya di konferensi pers Baghdad pada Rabu (23/10) apakah negara-negara mendukung oposisi juga disambut dalam pembicaraan.
Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari ikut menyampaikan keterangannya. "Semua orang sekarang yakin bahwa solusi politik dan damai terhadap krisis Suriah adalah pilihan yang tersedia untuk kepentingan rakyat Suriah," katanya seperti dilansir IRNA yang dikutip Kamis (24/10).
Konferensi pers itu digelar menyusul pembicaraan antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan Brahimi, yang sedang melakukan lawatan regional untuk membangun dukungan bagi konferensi perdamaian yang direncanakan bulan depan. "Keberadaan opsi militer kini mengalami kebuntuan dan keyakinan tumbuh dari kebutuhan untuk mencapai solusi politik untuk krisis, yang meningkatkan kemungkinan dorongan sukses bagi perdamaian, kata perdana menteri Irak menjawab sebuah pernyataan.
Maliki menambahkan bahwa Irak siap mendukung upaya Brahimi untuk menengahi "solusi politik bagi semua rakyat Suriah dan wilayah". Brahimi bertemu dengan Ketua Liga Arab, Nabil al-Arabi, di Kairo pada Ahad, dan juga berencana untuk mengunjungi Iran, Qatar dan Turki serta Suriah selama tur regionalnya.
Dia mendorong untuk pembicaraan perdamaian setelah kesepakatan AS-Rusia yang jarang terjadi memaksa Suriah setuju untuk menghancurkan persenjataan kimianya. Tetapi oposisi telah sangat kritis terhadap perjanjian yang mengalihkan serangan AS terhadap rezim dan setidaknya satu faksi utama, Dewan Nasional Suriah (SNC), telah menolak untuk ikut ambil bagian dalam pertemuan Jenewa.
Irak berupaya menghindari keberpihakan dalam perang saudara antara rezim Bashar dan oposisi yang berusaha menggulingkannya, tetapi konflik telah tumpah ke perbatasannya.