Kamis 24 Oct 2013 15:12 WIB

Militer Perparah Kebakaran di Australia

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Kebakaran semak di barat kota Sydney, Australia semakin luas.
Foto: theguardian.com
Kebakaran semak di barat kota Sydney, Australia semakin luas.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kebakaran hebat yang menerpa wilayah barat Australia semakin meluas. Sebuah pesawat pemadam milik militer negara itu menabrak gunung di taman nasional dan memicu munculnya titik api baru di Blue Montains, New South Wales, Australia.

Kecelakaan pesawat terbang itu membuat bertambahnya titik api di sebelah barat Kota Sydney. Dinas Pemadam Kebakaran Lokal (RFS) menemukan bukti pecahan pesawat milik Departemen Pertahanan Australia tersebut saat Kamis (24/10) waktu setempat. ''Atas nama masyarakat Blue Montains, kami (masyarakat Australia) berhutang sesuatu  (kepada militer),'' kata Wali Kota Blue Mountains, Mark Greenhill, seperti dikutip ABC News, Kamis (24/10).

Kata dia, upaya untuk memadamkan kobaran api tetap akan terus dilakukan. Bagian barat Kota Sydney mengalami 'neraka' akibat kebakaran hebat yang melanda negeri itu. Meski tidak menimbulkan korban tewas signifikan, namun kebakaran hebat kali ini adalah terparah dalam beberapa tahun terakhir.

Kebakaran tersebut terjadi sejak Kamis (17/10). Hingga sekarang upaya pemadaman masih terus dilakukan. Sekira lebih dari 3.000 personil pemadam gabungan ambil bagian mencegah penyebaran api dan memadamkan. Konsentrasi titik api berada di Blue Mountain.

Kobaran api sejauh ini menghanguskan hampir setengah luas wilayah tersebut. Sebanyak 200 rumah terbakar. Sekira 120 ribu hektare areal pertanahan dan hutan ludes. Titik api mencapai 60 dengan perimeter kebakaran mencapai 1.600 kilo meter. Ribuan orang diwajibkan mengungsi. Ribuan lainnya masih bertahan namun dipaksa untuk segera mengevakuasi diri.

Titik api belum berkurang meski upaya pemadaman terus dilakukan. Penyebaran api dikatakan cepat. Kondisi semakin parah lantaran suhu di wilayah tersebut mencapai 30 sampai 35 derajat celcius dan kecepatan angin rata-rata mencapai 100 kilometer per jam.

Militer pun turun tangan membantu pemadaman. Namun nahas, upaya militer tersebut malah membuat kecemasan baru. Sebuah pesawat pemadam milik Departemen Pertahanan Australia menabrak taman nasional saat berusaha memberi hujan buatan. Pesawat bersama pilotnya itu jatuh di dekat Ulladulla, sebuah desa terpencil di sekira 200 kilo meter Kota Sydney. Sang pilot ditemukan tewas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement