REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sejak September lalu, sebanyak 290 ekspatriat di Uni Emirat Arab (UEA) memeluk Islam. Mereka yang memeluk Islam berasal dari sejumlah negara seperti Argentina, Brazil, Rusia, Cina, India dan negara lainnya.
Direktur Pusat Informasi Islam (IIC), Rashid Aljunaibi ketertarikan para eksptariat memeluk Islam dikarenakan mereka mengetahui informasi yang benar tentang Islam dan Muslim. Informasi ini sekaligus meluruskan kesalahpahaman yang sebelumnya terbentuk.
"Islam mengajarkan rasionalitas dan kasih sayang. Agama ini memerintahkan pengikutnya untuk bersikap jujur, adil dan baik terhadap semua orang, mengabaikan agama, ras, bahasa dan warna kulit," kata dia seperti dikutip Khaleej Times, Kamis (24/10).
Manuel, pekerja asing asal Filipina mengaku Islam merupakan sesuatu yang asing. Ketika tiba di UEA, ia melihat seperti apa itu Islam. "Saya mulai berpikir tentang Islam. Lalu saya membaca lebih banyak tentang Islam , khususnya Al-Quran terjemahan bahasa Tagalog, saya temukan hal baru yang begitu dekat dengan saya," kata dia.
Para mualaf ini nantinya akan mendapatkan pembinaan di IIC. Bagi mereka yang kurang mampu, IIC akan memberikan bantuan. Bantuan yang diberikan beragam seperti uang tunai, pekerjaan dan lainnya.
Sejak didirikan tahun 1993, lebih dari 20.000 ekspatriat dari 200 negara memeluk Islam di IIC.