REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengajak semua pihak agar turut serta mensukseskan program Keluarga Berencana (KB).
Menurutnya dengan suksesnya program KB maka akan berdampak pada menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan kesejahteraan anak meningkat.
"Di BKKBN ada KKB (Kependudukan Keluarga Berencana). Ini dimaksudkan agar kematian ibu menurun dan kesejahteraan anak meningkat," ujar Fasli pada seminar "Peran Dharma Wanita Persatuan Dalam Mendukung Program KB" di Jakarta Kamis (24/10).
Fasli menuturkan saat ini perkawinan usia muda masih tinggi. Perkawinan usia muda, kata Fasli, ternyata juga berdampak pada kesehatan wanita.
Fasli mengungkapkan saat ini perkawinan pertama di bawah 20 tahun masih ada 4,8 persen pada usia 10-14 tahun dan 41,9 persen pada usia 15-19 tahun.
Menurut Fasli tingginya angka perkawinan usia muda disebabkan masih adanya peraturan perundang-undangan atau regulasi yang menghambat peningkatan usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun.
Melihat hal tersebut, Fasli menyatakan, agar masyarakat turut membantu program pemerintah tersebut. Salah satunya, tutur Fasli, adalah dengan membantu menyiapkan kesiapan calon pengantin dengan baik sebelum mereka berkeluarga.