Kamis 24 Oct 2013 19:52 WIB

Rasisme Kembali Cederai Sepak Bola Eropa

Suporter Ukraina melakukan ulah rasisme memberi salut Nazi dalam sebuah pertandingan.
Foto: shepherds-bush.blogspot.com
Suporter Ukraina melakukan ulah rasisme memberi salut Nazi dalam sebuah pertandingan.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Manajer Everton Roberto Martinez mengatakan saat ini adalah waktunya bagi para pemimpin sepak bola untuk menghentikan prilaku rasis. Seruannya itu dikemukakan setelah pertandingan Liga Champions antara CSKA Moscow dan Manchester City di ibukota Rusia, ketika pemain City Yaya Toure yang juga pemain berkult hitam menjadi bahan cercaan pendukung tuan rumah, dengan sebutan "monyet" yang didengar dari sisi lapangan.

"Ini jelas sangat memalukan," ujar Martinez, Kamis (24/10).

"Sangat penting bagi FIFA dan pihak yang penanggungjawab sepak bola untuk tidak membiarkan hal ini atau hanya menerima dan kemudian mengesampingkannya. Saat ini adalah waktunya untuk mengambil sikap tegas terhadap isu tersebut sekaligus memastikan tidak terulang kembali," kata dia.

"Kami tidak menginginkan peristiwa serupa terus terjadi dari musim ke musim. kami harus berbicara tentang kemenangan yang baik bagi klub Inggris yang bertandang dan berjuang dalam pertandingan yang baik dengan tim Rusia," pelatih asal Spanyol itu menambahkan.

"Tentu saja (saya prihatin). Hal ini cukup mengecewakan," kata Ture, pemain internasional Pantai Gading, kepada stasiun televisi British Sky terkait pertandingan Grup D yang dimenangi City dengan skor 2-1.

Menuru Martinez, hal itu tidak dapat dipercaya dan sangat sangat menyedihkan. Kami harus menghentikan hal ini dan UEFA (badan asosiasi sepak bola Eropa) harus mengambil tindakan tegas, mungkin menutup stadion. "Adalah satu hal yang sangat menyedihkan ketika anda mendengar sesuatu seperti itu dan kami ingin melakukan sesuatu," kata dia.

Manajer City Manuel Pellegrini menambahkan adalah sesuatu yang menyedihkan hal ini sampai terjadi. "saya berharap langkah yang tepat segera diambil," kata dia.

Bek klub Liga Inggris asal Belgia Vincent Kompany, yang duduk dibangku cadangan dalam pertandingan tersebut, langsung berkicau melalui twitter yang ditujukan kepada UEFA dan pemerintah Rusia: "Cacian rasis kembali terjadi di Moskow hari ini.. Kami semua mengatakan cukup. @UEFAcom, @GovernmentRF, CSKA, semua mata tertuju kepada anda saat ini.."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement