REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau agar para pengunjung yang ingin menyaksikan lomba lari internasional Jakarta Marathon 2013 pada Ahad (27/10) tidak membawa sepeda ke lokasi perlombaan.
"Bagi warga yang biasa bersepeda pada saat car free day, khusus untuk hari Minggu (27/10), kami minta untuk tidak membawa sepedanya karena akan digunakan sebagai lintasan lomba," kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta Ratiyono di Jakarta, Kamis (24/10).
Menurut Ratiyono, jika ada sepeda yang berkeliaran di sepanjang lintasan Jakarta Marathon 2013, dicemaskan malah mengganggu jalannya kegiatan, baik perlombaannya maupun hiburannya.
Selama berlangsungnya kegiatan tersebut, lanjut dia, dinas akan melibatkan sejumlah pemuda di ibu kota untuk membantu aparat dalam menjaga keamanan di sepanjang lintasan lomba.
"Akan ada sekitar 1.000 pemuda, khususnya yang terlibat dalam organisasi Pramuka dan Paskibra, dari sekolah-sekolah yang ada di Jakarta untuk membantu aparat menjaga keamanan," ujar Ratiyono.
Di samping itu, dia menuturkan pihaknya juga akan menyiagakan sebanyak 300 pelari buffer yang bertugas menjaga para pelari saat melakukan start tanpa terganggu oleh kerumunan orang.
Rute yang akan dilintasi oleh para peserta Jakarta Marathon 2013, yakni dimulai dari Silang Monas Barat Daya-Jalan Budi Kemuliaan-Jalan Abdul Muis-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada-Jalan Pintu Besar Selatan-Kawasan Kota Tua-Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda.
Kemudian, melewati Gedung Kesenian Jakarta-Kantor PT Pos Indonesia-Gereja Katedral-Masjid Istiqlal-Jalan Veteran-Jalan Majapahit-Jalan Medan Merdeka Barat-Jalan MH Thamrin-Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Jalan Imam Bonjol-Jalan HR Rasuna Said-Jalan Gatot Subroto-Jalan Asia Afrika-Jalan Hang Tuah-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin dan berakhir di Silang Monas Barat Daya.
Diperkirakan, sebanyak kurang lebih 10.000 pelari dari 50 negara akan mengikuti kejuaraan lari tingkat internasional yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Pemprov DKI Jakarta tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika