CANBERRA -- Bintang tenis yang kini jadi anggota parlemen Australia, John Alexander, menjadikan tenis meja sebagai wahana pengakraban dengan komunitas Asia.
Alexander membawa sejumlah perwakilan dari negara-negara yang terkenal hebat dalam olahraga tenis meja ke gedung Parlemen di ibukota Australia, Canberra. Para perwakilan tersebut akan bermain dalam pertandingan eksebisi tenis meja untuk mendorong keakraban regional.
Menurut anggota parlemen yang mewakili daerah pemilihan Bennelong, Negara Bagian New South Wales, tersebut, sudah waktunya Australia menggunakan cabang-cabang olahraga yang populer di Asia untuk menumbuhkan rasa keakraban dalam olahraga.
"Banyak tradisi kita berhubungan dengan olahraga," jelas Alexander saat pertandingan dilangsungkan di gedung parlemen.
"Kita melakukan olahraga dengan teman-teman kita. Kita bermain cricket dengan Inggris dan bermain tenis dengan Amerika. Melakukan olahraga yang didominasi China, Korea dan Jepang, saya rasa merupakan bagian dari pernyataan kita bahwa kita sungguh-sungguh terlibat dalam kawasan ini, dan kita mengekspresikan diri dengan cara melakukan olahraga bersama," tuturnya.
Alexander menyambut tim-tim dari Korea Selatan, China, Jepang dan Australia di ruang aula parlemen sebagai acara pembuka pertandingan Bennelong Cup. Bennelong Cup sendiri akan diadakan di daerah Ryde, Bennelong, mulai Jumat (25/10/2013).
Turut hadir dalam acara ini adalah Duta Besar Korea Kim Bong-hyun, dan juga perwakilan dari kedutaan-kedutaan besar Jepang dan China.
Alexander juga telah meluncurkan program tenis meja tingkat amatir di Bennelong, yang membawa permainan tersebut ke 40 sekolah dan ribuan siswa.
Australia bukan negara yang dominan dalam cabang tenis meja dunia. Peringkatnya di luar 20 besar dunia dengan tiga kekuatan Asia, China, Korea Selatan dan Jepang mendominasi peringkat atas dunia.
Program tenis meja amatir tersebut telah tumbuh besar dan kini mendapat kesempatan menjadi tuan rumah pertandingan-pertandingan internasional.
Bennelong sendiri adalah salah satu dapil paling beragam di Australia, dan memiliki populasi keturunan China dan Korea yang besar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika