Jumat 25 Oct 2013 12:13 WIB

Kebutuhan Permukiman di Sleman Tinggi, Pemkab Bangun Rusunawa

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)
Proyek rumah susun sederhana sewa/rusunawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman kembali membangun rusunawa di Sendangadi, Mlati, Sleman. Pembangunan rusunawa Jongke ini dilakukan lantaran tingginya kebutuhan pemukiman, namun lahan yang tersedia semakin berkurang. 

Bupati Sleman Sri Purnomo, mengatakan rusunawa merupakan solusi perumahan bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah. "Selain itu juga untuk menekan pembangunan pemukiman yang tidak layak huni, terlebih lagi di wilayah Kabupaten Sleman lahan untuk kebutuhan pemukiman sangat tinggi, namun lahan yang ada sangatlah terbatas," katanya, Jumat (25/10).

Terbatasnya lahan untuk pemukiman tersebut menyebabkan melambungnya harga tanah dan perumahan yang ada di wilayah Kabupaten Sleman. Penghuni rusunawa tersebut, lanjutnya, diharapkan agar menaati dan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Selain itu, warga rusunawa juga diimbau turut menjaga dan merawat bangunan, fasilitas umum, serta sarana prasarana Rusunawa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUP) Kabupaten Sleman, Nurbandi, mengatakan pembangunan Rusunawa dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat. Untuk memenuhi kebutuhan perumahan warganya, Kabupaten Sleman saat ini memiliki lima buah Rusunawa. Yaitu Rusunawa Gemawang 1 dan 2 yang dibangun pada 2005 dan 2007 dengan jumlah 192 unit, rusunawa Dabag 1 dan 3 dibangun pada 2009 dan 2010 dengan jumlah 296 unit, rusunawa Dabag 2 dibangun pada 2009 sebanyak 75 unit, rusunawa Mranggen dibangun pada 2010 sebanyak 99 unit, dan rusunawa Jongke dibangun pada 2011/2012 sebanyak 396 unit. 

"Sehingga total hunian adalah 1.058 unit," katanya. Pembangunan rusunawa Jongke ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 49,2 miliar.

Selain itu, rusunawa Jongke juga dilengkapi dengan sarana prasarana umum lainnya. "Untuk penyambungan 1 twin blok menghabiskan Rp 260 juta. Sedangkan untuk penyambungan 3 twin blok pada 2013, anggaran Rp 765 juta," kata Nurbandi.

Sementara itu, untuk pembangunan fasilitas pagar keliling dan drainase menelan anggaran sebesar Rp 320 juta. "Untuk kekurangan prasarana umum lainnya akan dibangun dari Kementerian PU pada tahun anggaran 2014," tambahnya. Penghunian rusunawa Jongke telah dimulai sejak awal Oktober, yakni sebanyak 70 orang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement