REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persidangan kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi sempat mencuatkan nama Bunda Putri. Kali ini, sebutan lain muncul dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (24/10). Yaitu Bunda Daging dan Mbah Putri Daging.
Penyebutan itu muncul dalam sadapan rekaman pembicaraan antara politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Budiyanto dengan sekretaris pribadi Luthfi Hasan Ishaaq di DPP PKS, Ahmad Zaky. Dalam pembicaraan tertanggal 11 Januari 2013 itu, Zaky sempat membicarakan masalah daging kepada Budiyanto dan muncul penyebutan Bunda Daging.
Bermula ketika Zaky menceritakan soal obrolannya dengan seseorang bernama Ahmad kepada Budiyanto. "Bunda lagi ni yang jemput ni. Kalau ini Bunda Daging," kata Zaky. Budiyanto hanya tertawa. Kemudian Zaky melanjutkan, "Kalau Bunda Mbah-nya daging itu, Mbah Putri daging itu udah ngasih tahu ente (Ahmad)."
Setelah rekaman diperdengarkan, jaksa mengonfirmasi isi pembicaraan itu kepada Budiyanto. Termasuk dengan penyebutan Bunda Daging. Budiyanto mengaku awalnya tidak mengetahui itu. Seingat dia, memang Zaky yang menyebut itu. "Bisa dicek lagi. Seingat saya bukan saya (yang menyebut Bunda Daging)," kata anggota DPR itu.
Jaksa menerangkan, dalam pembicaraan itu, Budiyanto pada awalnya yang sempat menyebut kata 'Bunda'. Budiyanto kemudian menjelaskan duduk perkaranya. Ia mengatakan tengah melakukan investigasi karena mendengar adanya dugaan pengaturan kuota di Kementerian Pertanian (Kementan). Namun, ia mengatakan, bukan kuota impor daging sapi. Melainkan kuota impor buah. "Mungkin ketika saya cerita buah, Pak Zaky jelaskan oh di daging juga begitu," kata Budiyanto.
Mungkin juga, menurut Budiyanto, Zaky sudah menjelaskan mengenai masalah daging dan Bunda itu sebelumnya. Sehingga dalam pembicaraan, Budiyanto yang pertama kali menyebut kata 'Bunda'. Jaksa kemudian menanyakan siapa Bunda Daging yang dimaksud Zaky. Budiyanto mengaku tidak mengetahui siapa nama sebenarnya. "Orang yang menguasai pengaturan kuota daging itu," ujar dia.
Dalam persidangan dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi ini memang ada beberapa sebutan Bunda yang muncul. Pertama, Bunda itu adalah nama panggilan Elda Devianne Adiningrat. Ia yang mengenalkan Direktur Utama PT Indoguna Maria Elizabeth Liman dengan Ahmad Fathanah. Kemudian, ada lagi Bunda Putri. Sosok yang disebut bernama Non Saputri itu disebut dekat dengan para pejabat. Luthfi sempat menyebut Bunda Putri sebagai orang dekat presiden. Tudingan itu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono geram.