REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Polrestabes Surabaya meringkus layanan tari telanjang atau striptease di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Bubutan. Pertunjukan pornoaksi tersebut juga dijadikan akses bisnis dengan harga paket mencapai Rp 26 juta per malam.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta mengatakan, paket tersebut terdiri dari tempat, minuman, DJ, dan empat orang penari. Mereka kemudian menanggalkan pakaiannya hingga telanjang, termaksud sang DJ.

"Tarifnya mencapai Rp 26 juta per malam," kata Setija pada wartawan di Mapolrestabes Surabaya, kemarin.

Polisi mengamankan empat penari dan seorang DJ perempuan yakni SF (18) DT (22) VY (20) PR (21) dan SKA (20). Kelimanya merupakan warga asal Kediri. Selain itu, Pria yang diduga germo bisnis asusila itu, Danang (31) juga ikut ditahan kepolisian.

Dari hasil penggerebekan, kata Setija, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti berupa peralatan DJ, CD berisi lagu-lagu remix, bra, bikini, celana dalam, satu unit BlackBerry, dan uang Rp 1 juta.

Keenam tersangka akan dikenakan Pasal 29 jo Pasal 4 ayat 1 dan atau Pasal 35 jo Pasal 9 dan atau Pasal 34 jo Pasal 8 Undang-undang nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Ancaman kurungannya antara 1 – 12 tahun penjara.

Berdasarkan pengakuan, mereka baru dua kali ini menggelar kegiatan tarian tersebut. Setija menambahkan, polisi masih melakukan pengembangan lebih lanjut, sebab pelanggan yang memesan pertunjukan itu belum berhasil ditangkap.

Ikuti Whatsapp Channel Republika