REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gempa berkekuatan 7,1 skala richter yang mengguncang Pulau Bohol, Filipina pada 17 Oktober lalu menyebabkan banyak korban berjatuhan. PBB, Jumat (24/10) menyerukan kebutuhan dana 46,8 juta USD untuk ratusan dari ribuan korban yang saat ini mengungsi di tenda-tenda itu.
Gempa yang terjadi minggu lalu yang meluluh-lantakan rumah, sekolah, klinik, dan infrastruktur penting lainnya dan menelan korban tewas lebih dari 200 orang.
Saat ini lebih dari 35.000 keluarga membutuhkan tempat penampungan. Sementara dan lebih dari 300.000 penduduk Pulau Bohol memerlukan bantuan untuk kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti air, sanitasi, makanan, dan pelayanan kesehatan paling tidak selama enam bulan, menurut kooordinator kemanusiaan PBB Luizha Carvalho.
“Saat ini, Filipina adalah salah satu negara yang berdiri sendiri dengan kebutuhan hidup tertinggi dan persyaratan tertinggi,” kata Carvalho dalam sebuah konferensi pers.