REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Dewan Pembina Partai Demokrat, Dede Yusuf mengatakan saat ini komisi pengawas partai sedang menginvestigasi kasus bocornya pesan singkat (SMS) yang diduga dikirim Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sekarang komisi pengawas partai sedang investigasi kenapa sesuatu yang sifatnya rahasia bisa bocor ke publik," kata Dede di sela acara Temu Kader Demokrat, Sabtu (26/10).
Dede mengatakan, Demokrat tidak yakin benar akan otentisitas (keaslian) isi SMS yang disampaikan SBY. Karena bisa jadi SMS yang telah beredar ke publik itu telah mengalami proses editing.
"Karena sudah bocor maka otentifikasinya juga tidak terjamin apakah benar isi SMS asli seperti itu atau sudah diedit oleh yang membocorkannya. Jadi mari kita tunggu hasil investigasi komwas," ujarnya.
Menurut Dede, polemik Demokrat versus Pergerakan Perhimpunan Indonesia (PPI) bentukan Anas Urbaningrum tidak perlu diteruskan. Karena meski pun PPI diisi oleh sejumlah kecil mantan kader Demokrat, namun secara organisasi keduanya berbeda.
"Saya pandang tidak apple to apple apabila dipertentangkan dengan Demokrat. Karena berada di dunia yang berbeda, meski ada sebagian kecil eksponen Partai Demokrat yang bergabung di ormas tersebut," ujarnya.
Demokrat dikatakan, tak ingin menghabiskan energi dengan menanggapi berbagai pernyataan menyudutkan yang disampaikan PPI. Menurutnya pesaing Demokrat sesungguhnya adalah partai politik.
"Ranah PPI itu ormas silakan berbicara dengan kaitan ormas saja seperti Ansor, Kosgoro, FKPPI, dan lain-lain. Tidak perlu dikaitkan dengan Demokrat," katanya.