Ahad 27 Oct 2013 00:19 WIB

'Arahan SBY Penguat Komitmen Kader'

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Demokrat Pieter C Zulkifli menilai arahan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi penguat komitmen di antara kader dalam menghadapi pemilu 2014.

"Arahan dari Pak SBY mengingatkan para kader agar terus berbenah memperbaiki diri dan bersama-sama berjuang untuk membesarkan Partai Demokrat," kata Pieter Zulkifli di sela kegiatan Temu Kader Partai Demokrat 2013, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

Menurut dia, dari arahan yang disampaikan Yudhoyono, ia menangkap pesan yang harus dimaknai dan diimplementasikan oleh para kader. Pesan tersebut, menurut dia, antara lain agar kader meningkatkan kebersamaan, bekerja keras, dan terus berbenah diri.

"Pesan tersebut bermakna agar para kader meningkatkan komitmennya untuk membangun partai dengan kebersamaan dan tidak saling sikut," katanya.

Sesama kader Partai Demokrat juga agar saling bahu-membahu membesarkan partai, bukannya saling mengganggu.

Melalui pesan tersebut, kader partai Demokrat juga diingatkan untuk menerapkan politik santun dan cerdas dalam menyikapi berbagai persoalan.

Ketua Komisi III DPR RI ini menambahkan, dalam arahan tersebut Yudhoyono juga mengingatkan para kader untuk membangun komunikasi lebih baik kepada media massa, sehingga pemberitaan terhadap Partai Demokrat lebih baik.

"Pesan yang disampaikan Pak SBY selain disampaikan kepada kader juga kepada media massa. Kami menangkapnya agar media massa memberitakan perihal Partai Demokrat lebih berimbang," katanya.

Menurut Pieter, media massa memiliki peranan sangat penting terhadap perkembangan konstelasi politik di Indonesia, termasuk partai politik. Karena itu, kata dia, Yudhoyono mengimbau agar media massa memberikan partai politiki secara lebih berimbang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement