REPUBLIKA.CO.ID, ASHGABAT -- Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov, Jumat (25/10) menandatangani dekrit untuk membebaskan lebih dari 1.000 orang dari penjara. Hal tersebut dilakukan dalam satu langkah yang didedikasikan untuk ulang tahun kemerdekaan ke-22 negara.
Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov memerintahkan badan-badan penegakan hukum untuk memastikan bahwa semua narapidana amnesti merayakan liburan negara pada Oktober 27-28 dengan keluarga dan kerabat mereka.
Tidak ada data resmi tentang jumlah orang yang dipenjarakan di Turkmenistan. Tetapi, Berdymukhamedov mengatakan sebelumnya bahwa jumlahnya tidak melebihi angka 10.000.
Turkmenistan adalah salah satu dari sembilan negara terburuk di dunia dalam hal isu-isu hak asasi manusia. Demikian menurut pengamat HAM Freedom House.
Berdymukhamedov tampil berkuasa pada akhir tahun 2006 setelah kematian presiden sebelumnya yang eksentrik Saparmurat Niyazov. Dia meninggal akibat mendapat serangan jantung.