REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Sebuah laporan menyarankan agar AC Milan menjual sebagian sahamnya ke sebuah konsorsium yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA). Hal itu terkait dengan masalah yang menimpa Presiden Silvio Berlusconi.
Mantan perdana menteri Italia tersebut terjerat beberapa masalah hukum, seperti skandal hubungan dengan wanita di bawah umur, penggelapan pajak, dan yang terbaru menyuap beberapa anggota parlemen. Alhasil, Berlusconi sebenarnya sudah tidak lagi berurusan dengan klub seperti sebelumnya.
Dilaporkan ForzaItalianFootball, Ahad (27/10), The Quotidiano Sportivo, sebuah konsorsium dari UEA berada di garis terdepan untuk menawar saham Rossoneri. Grup tersebut dikomandoi oleh Presiden UEA, Khalifa Bin Zayed dan CEO the Emirates Group, Ahmed bin Saeed Al Maktoum.
Masalah finansial yang mendera Milan juga turut menjadi pertimbangan untuk melepas sebagian saham ke para syekh UEA itu. Diberitakan Il Giorno, seorang akuntan yang dipercaya oleh Berlusconi sedang berada di Timur Tengah untuk memberitahu kepada calon investor tentang kemungkinan menanamkan modal di Milan.
Berlusconi tampaknya belum mau melepas seluruh kendali saham Milan. Dia hanya berniat menjual saham minoritas kepada investor Timur Tengah. Berlusconi cukup serius dengan rencananya ini. Terbukti, ia sudah menunjuk sebuah bank untuk membuat penilaian terhadap harga klub saat ini.
Keinginan Berlusconi mendapat dana segar juga terkait dengan penjualan saham Inter Milan. Presiden Massimo Moratti melepas 70 persen saham La Beneamata ke konsorsium International Sports Capital (ISC) yang digawangi Erick Thohir. Pengusaha Indonesia tersebut mengeluarkan dana sebesar 350 juta euro atau sekitar Rp 5,4 triliun untuk menjadi penguasa Inter.
Jika para direksi Milan bersedia melepas sebagian saham, diperkirakan perundingan berlangsung mulus. Pasalnya, Ahmed bin Saeed Al Maktoum juga menjabat sebagai kepala eksekutif Fly Emirates, yang menjadi sponsor utama klub peraih tujuh trofi Liga Champions itu.
Bahkan, dilaporkan kedua orang itu sudah bertemu dengan petinggi Milan untuk membicarakan perpanjangan kontrak klub. Di dalam diskusi itu juga diselipkan upaya untuk mengakuisisi saham klub yang bermarkas di San Siro itu.
Diperkirakan nilai total penjualan I Diavolo sekitar 720 juta euro atau sekitar Rp 10,9 triliun. Adapun, konsorsium The Quotidiano Sportivo lebih memilih untuk membeli sekitar 30 hingga 40 persen saham Milan