Ahad 27 Oct 2013 15:35 WIB

19 Negara Timur Tengah Akan Bawa Delegasi Bisnis Jajagi Kerjasama dengan Yogyakarta

Rep: heri purwata/ Red: Damanhuri Zuhri
Kota Yogyakarta
Foto: blogspot.com
Kota Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak tujuh perwakilan kedutaan besar negara-negara Timur Tengah, Sabtu (26/10), melakukan penjajagan kerjasama dengan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka diterima Wakil Gubernur DIY, Sri Paku Alam IX di Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta.

Menurut Febrian A Ruddyard, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri kunjungan perwakilan duta besar Timur Tengah ini dimaksudkan untuk persiapan program Indonesian-Middle East Up Date yang akan berlangsung di Yogyakarta, Desember mendatang.

"Tujuannya memperkenalkan kawasan Timur Tengah kepada pebisnis dan masyarakat Yogyakarta. Sekaligus memperkenalkan potensi DIY kepada pebisnis Timur Tengah," kata Febrian di Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (26/10).

Menurut rencana, lanjut Febrian, ada 19 negara Timur Tengah yang akan membawa delegasi dagangnya ke Yogyakarta, 10-12 Desember 2013.

Para pebisnis Timur Tengah akan bertemu dengan pebisnis di Daerah Istimewa Yogyakarta. "Dalam pertemuan ini akan dilakukan seminar dan workshop," kata Febrian.

Kunjungan perwakilan kedutaan besar negara Timur Tengah, Sabtu (26/10) lalu, dimaksudkan untuk persiapan pertemuan bulan Desember mendatang.

Rombongan langsung menuju ke Kabupaten Gunungkidul untuk mendengarkan paparan Kabupaten Gunungkidul dan kabupaten lain di DIY.

"Programnya, kita kenalkan dulu potensi dan harapan kita mereka bisa mendorong pebisnisnya untuk menawarkan investasi di Yogyakarta," tandas Febri.

Program ini, kata dia, dilaksanakan setiap tahun dan Yogyakarta merupakan kali kelima. "Sebelumnya, di antaranya, Surabaya, Bandung dan tujuannya memperkenalkan potensi regional," katanya.

Wakil Gubernur DIY, Sri Paku Alam IX menyambut baik upaya untuk mengajak pebisnis Timur Tengah menanamkan investasinya ke DIY. Kerjasama ini akan melengkapi jalinan hubungan DIY dengan 12 negara sebelumnya.

Untuk memperlancar hunbungan perlu dibangun infrastruktur seperti menjalin hubungan sister city. Sehingga kerjasama selanjutnya akan mudah dilakukan. "Potensi yang ada di Yogyakarta adalah seni budaya dan pendidikan," kata Paku Alam IX.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement