Ahad 27 Oct 2013 19:24 WIB

'Buruh Tidak Terpecah, Hanya Berbeda Pandangan'

Rep: Fenny Melisa / Red: Djibril Muhammad
  Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.
Dalam aksinya, para buruh menuntut penghapusan upah murah, menghapuskan tenaga alih daya (outsourcing) dan jaminan kesehatan buruh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan gerakan buruh tidak terpecah dan masih satu tujuan untuk mensejahterahkan kehidupan buruh Indonesia. Namun, ia mengakui ada perbedaan pandangan mengenai gerakan buruh terkait Mogok Nasional 31 Oktober 2013 mendatang.

"Memang ada perbedaan pandangan. Tapi perbedaan pandangan itu tidak sampai memecahkan gerakan buruh," ujar Andi Gani dihubungi Ahad (27/10).

Menurut Andi Gani, tidak hanya KSPSI dan KSBSI yang tidak turut serta Mogok Nasional bersama KSPI. Ia mengatakan ada banyak serikat buruh lain yang juga tidak ikut serta dalam Mogok Nasional.

"Kami menghormati dan menghargai langkah Mogok Nasional yang diambil KSPI," tuturnya.