Senin 28 Oct 2013 16:01 WIB

Pemkot Yogya Serius Tata Pasar Kranggan

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
Pasar Kranggan, Yogyakarta
Foto: antara
Pasar Kranggan, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta benar-benar membuktikan keseriusannya dalam penataan Pasar Kranggan. Saat ini Pemkot setempat tengah menyusun rencana strategi penataan Pasar Kranggan secara berjangka.

Draf tersebut telah dipaparkan di hadapan Tim Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY-Jawa Tengah yang menjadi mediasi perseteruan pedagang Pasar Kranggan dan Pemkot setempat. Tim ORI sendiri menemui Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Senin (28/10).

”Draf rencana aksi masih dalam proses. Akan ada penanganan jangka pendek, menengah dan panjang,” kata Haryadi disela-sela pertemuan dengan ORI.

Pihaknya kata Haryadi,  belum dapat memaparkan detail draf rencana aksi itu karena masih dalam proses. Dia menegaskan pemkot tetap berkomitmen mendukung keberadaan pasar tradisional. Konsep penataan akan melibtkan semua piahk seperti kesepakatan antar pedagang dengan pemkot di ORI DIY-Jateng pada 3 Oktober.

”Kemarin kan pedagang luar dan dalam kan juga sudah saling mengerti. Dipandu Ombudsman agar semua bisa didengar dan menjadi baik,” katanya.

Sementara itu menurut Pelaksana Tugas Kepala ORI DIY–Jateng Budhi Masturi dari hasil pantauannya draftyang dibuat sudah ada perkembangan dan melibatkan semua pihak terkait. Hal ini sudah sesuai dengan kesepakatan.

“Kami mengapreasi, pemkot sudah ada progres. Tapi masih dalam proses sehingga kami juga belum bisa sampaikan detailnya,” kata Budhi.

Dia menjelaskan dalam rencan aaksi itu terbagi menjadi beberapa jangka penataan. Untuk jangka pendek sesuai dengan kesepakatan jam operasional bagi pedagang di luar pasar. Sementara untuk jangka menengah dan panjang sampai 2014 masih dalam tahap perencanaan. Rencananya draf tersebut akan dibahas bersama pedagang Kranggan di ORI pada 3 November mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement