Senin 28 Oct 2013 19:20 WIB

Anjing Militer AU Australia Juga Boleh Pensiun

Red:
Anjing militer di Angkatan Udara Australia
Anjing militer di Angkatan Udara Australia

CANBERRA -- Sebelum ada program pensiun, anjing anjing militer dibunuh setelah purnatugas di Angkatan Udara Australia (RAAF) karena dianggap terlalu berbahaya jika dipelihara oleh warga sipil.

AU Australia memberlakukan program baru buat anjing anjing yang purna tugas  membantu militer dengan memberikan masa pensiun. Di bawah program yang baru, anjing anjing itu memperoleh kebebasan dan mendapat masa pensiun dengan tinggal bersama atau ditangani oleh perawat mereka selagi berdinas di markas mereka di Amberley, sekitar 40 km dari Brisbane, Negara Bagian Queensland.

Turk adalah anjing pertama yang beruntung bisa mengakhiri masa penilaian dari uji coba dari program pensiun itu.  Turk yang sudah mengabdi pada tugas militer selama delapan tahun di Amberley kini tinggal bersama mantan perawatnya, Kopral Bruce Ross, dan menjadi kandidat utama program pensiun, "Mereka bisa melihatnya jika anjing diperlakukan secara tepat, mereka bisa dibawa pulang,” ujar Ross.

Tapi Turk yang amat terlatih secara militer harus melewati proses penilaian lain yang ketat seperti penangan stress dan respon terhadap anjing lain untuk membuktikan bahwa dia cocok untuk kehidupan sipil.

Tidak semua anjing pensiun

Kepala Militer Working Dog Unit di Amberley, Sersan Russ Durre, menyampaikan tidak semua anjing bisa dipensiunkan dan seberuntung Turk. “Beberapa anjing tidak bisa dibiarkan dilepas ke publik," kata Sersan Durre.

Hal itu diamini oleh John Baguley yang bertanggung jawab dalam program pembiakan anjing militer di AU Australia. Menurutnya, anjing anjing itu memiliki kemampuan psikologis untuk mencegah penyusup ke markas militer. “Tidak ada yang mau digigit oleh anjing, khususnya yang amat terlatih (jenis) German Shepherd atau Belgian Malanois,” tutur Baguley.

Sersan Durre setuju program ini adalah langkah positif yang membawa RAAF sejalan dengan lembaga-lembaga lain yang menggunakan anjing kerja. Namun Russ Durre setuju kalau program ini merupakan langkah positif. “Saya kira bagian yang tersulitnya adalah perawat bakal kehilangan anjingnya,” serunya.

Dan kini Turk sudah santai menikmati masa pensiun di rumah barunya di Ipswich. “Dia kini tidak akan dipekerjakan selain hanya bersantai di halaman belakang rumah,” kata Durre.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement