REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Thohari, dan anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya merupakan tiga dari sekian tokoh muda potensial Partai Golkar yang menjadi magnet dalam pemilu dan penting bagi regenerasi kepemimpinan nasional.
"Perubahan Indonesia hanya mungkin terwujud lewat generasi muda yang memiliki cara berpikir visioner," kata Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Senin, terkait dengan Peringatan Sumpah Pemuda ke-85 dan maknanya bagi pengembangan politisi muda partai.
Priyo dan Hajriyanto masing-masing duduk dalam kepengurusan DPP Partai Golkar sebagai Ketua sedangkan Tantowi juga menjabat Wakil Sekjen.
Ace menyebutkan Priyo, Hajriyanto, dan Tantowi menunjukkan potensi mereka sebagai politisi muda potensial partai. "Kader muda potensial memiliki makna penting bagi proses regenerasi kepemimpinan nasional," katanya.
Sementara itu survei yang dilakukan Lembaga Penelitian Alvara menyebutkan sekalipun popularitas Ical tertinggi sebagai bakal capres, hal tersebut tidak mampu menaikkan tingkat elektabilitasnya.
Elektabilitas Aburizal Bakrie masih di bawah Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan politisi Gerindra Prabowo Subianto.
"Dari banyak iklan yang digerakkan Aburizal, tampak dari survei kami, iklan itu belum mampu menggerakkan pemilih untuk memilih Aburizal," kata Direktur Eksekutif Alvara Hasanuddin Ali pada pemaparan "Survei partai dan Calon Presiden 2014" di Jakarta, Senin.
Ace Hasan menegaskan bahwa pencalonan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical tidak akan direvisi karena sudah final.
"Keberadaan kader potensial di Golkar justru harus dijadikan sebagai magnet pemilu untuk pemenangan Ical. Semua kader Golkar bertugas memenangkan Ical," katanya.