REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi batal memeriksa FP, pemeran laki-laki dalam rekaman video mesum yang dilakukan pelajar SMP di kawasan Sawah Besar. Pemeriksaan batal karena yang bersangkutan meminta ditunda.
"Sudah ada komunikasi dengan FP dan keluarganya. Rencananya akan diperiksa di suatu tempat hari ini, tetapi yang bersangkutan meminta ditunda tanpa menyebutkan alasannya," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto di Jakarta, Selasa.
Rikwanto mengatakan penyidik akan terus menjalin komunikasi dengan FP untuk meminta keterangan terkait rekaman video mesum tersebut. Menurut Rikwanto, penyidik belum menentukan pasal yang akan dikenakan kepada orang-orang yang terlibat karena hampir seluruhnya masih di bawah umur.
"Selain itu, ada beberapa keterangan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Perlu ada konfrontasi terhadap keterangan-keterangan yang sudah dihimpun," tuturnya.
Sebelumnya, penyidik telah meminta keterangan dari AE, pemeran perempuan dalam video pelajar SMP di kawasan Sawah Besar, di suatu tempat yang tidak bisa disebutkan. Rikwanto mengatakan keterangan AE tidak sesuai dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa sebelumnya.
"Ada ketidaksesuaian antara keterangan AE dengan saksi-saksi, yaitu teman-teman yang melihat adegan itu. Karena itu, ada beberapa hal yang akan penyidik tanyakan kembali kepada saksi," kata
Rikwanto mengatakan 10 pelajar yang sudah diperiksa mengatakan bahwa adegan mesum yang mereka saksikan dan rekam itu dilakukan tidak ada paksaan. Namun, kepada penyidik, AE menyatakan bahwa dia dipaksa saat adegan tersebut direkam.
Penyidik juga sudah memeriksa 17 orang, yaitu 10 siswa yang melihat dan merekam adegan tersebut, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bimbingan konseling, wali kelas dan tiga penjaga sekolah.
Kasus tersebut bermula dari laporan orang tua AE tentang pelecehan seksual dan pemaksaan yang dilakukan terhadap anaknya. Adegan mesum oleh anak baru gede (ABG) itu direkam menggunakan ponsel.
Penyidik menemukan ada tiga rekaman yang berbeda di dalam ponsel yang sebagian sudah dihapus.