Selasa 29 Oct 2013 19:51 WIB

PBB Desak OKI Serius Tangani Konflik Dunia Islam

Organisasi Kerja Sama Islam (OIC).
Organisasi Kerja Sama Islam (OIC).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Senin (28/10), mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar berusaha mengatasi pertikaian di antara masyarakat Muslim dan mencegah pengaruh kelompok radikal.

"Tantangan bagi perdamaian dan keamanan terlalu rumit dan saling berkaitan untuk ditangani oleh setiap negara atau organisasi sendirian saja. Untuk berhasil, kita harus bergabung dan merancang strategi bersama yang merancang kekuatan masing-masing," kata Ban dalam pertemuan Dewan Keamanan mengenai kerja sama antara PBB dan organisasi regional serta sub-regional.

"PBB dan OKI bekerjasama secara erat mengenai berbagai masalah mulai dari pencegahan dan penyelesaian konflik sampai kontra-terorisme ... dari urusan hak asasi manusia dan kemanusiaan sampai dialog antar-budaya dan pembangunan yang berkesinambungan," kata Ban di dalam pernyataannya kepada Dewan 15-anggota tersebut.

Sebagai organisasi internasional yang terdiri atas 57 negara anggota, OKI mendukung suara kolektif Dunia Muslim. OKI juga berusaha mengamankan serta melindungi kepentingan Dunia Muslim dengan semangat mendorong keharmonisan dan perdamaian internasional.

Pemimpin PBB tersebut, yang memuji kerja sama yang berlangsung antara kedua organisasi itu mengenai Suriah, mengatakan masih banyak yang perlu dilakukan bagi penyelesaian menyeluruh guna mengakhiri perang yang telah meningkatkan ketegangan antara pemeluk Sunni dan Syiah.

Ban juga menyatakan kondisi tragis penuh kekerasan dari perpecahan itu di banyak bagian Dunia Muslim sangat mengkhawatirkan dan mendesak OKI serta semua pemimpin agar melakukan segala yang mungkin dilakukan untuk menghilangkan silang-sengketa dan membangun kembali kepercayaan antar-masyarakat Muslim serta mencegah pengaruh kelompok radikal yang bersenjata serta kaum fantik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement