Rabu 30 Oct 2013 07:07 WIB

Menang Banding, Warga Australia Akhirnya Bisa Bersaksi dari Australia

Red:
Enam remaja yang diduga melakukan kejahatan di Peru
Enam remaja yang diduga melakukan kejahatan di Peru

PERTH -- Enam remaja Australia yang diburu karena terkait dalam kasus kematian pegawai hotel di Peru memenangkan hak untuk memberi kesaksian di Australia.

Enam remaja Australia yang dikenal dengan sebutan Peru Six kini bisa bernafas lega, setelah permohonan banding mereka agar bisa menjalani proses persidangan dalam  kasus pembunuhan yang melibatkan mereka di Peru bisa dilakukan dari Australia akhirnya dikabulkan Pengadilan Peru.

Sebelumnya pengadilan Peru sempat menolak permohonan tersebut, dan ke-6 remaja Australia itu diperintahkan untuk menghadap ke pengadilan di Lima untuk memberikan kesaksian dan bukti-bukti pada Agustus lalu.

Namun ke-6 remaja ini bertahan di Australia karena khawatir tidak mendapatkan persidangan yang adil.

Theresa Hanlon, ibu dari dua remaja Australia mengatakan semua remaja Peru Six merasa lega ancaman masuk dalam daftar buronan Interpol  karena kasus ini sudah berakhir.

Peru Six yakni Jessica Vo, bersaudara Hugh dan Tom Hanlon, Harrison Geier, Andrew Pilat, dan Sam Smith – menjadi tersangka kasus  kematian Lino Rodriguez Vilchez, yang jatuh dari lantai 15 pada Januari tahun lalu.

Keluarga  Vilchez menuduh remaja Australia itu mendorong pria berusia 45 tahun tersebut dari gedung apartemen atas perselisihan keluhan keributan.

Kematian Vilchez awalnya dikatakan sebagai kasus bunuh diri, tapi penyelidik membuka kembali penyelidikan atas kasus ini menyusul kampanye publik yang dilakukan oleh kakak laki-laki Vichez, Wimber, yang beralasan bukti-bukti tidak sesuai dengan bunuh diri.

Kelompok  ini kemudian menjadi subjek permohonan ekstradisi dan diancam akan dimasukan dalam daftar buronan Interpol.

Keenam remaja Australia ini membantah keras keterlibatan dalam bentuk apapun dalam kematian pria Peru tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement